"Melalui program peace village ini, toleransi dapat direalisasikan, sekaligus dengan pemberdayaan masyarakat," katanya.
Rektor Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno, mengatakan bahwa kuliah umum yang diberikan Yenny Wahid sangat relevan untuk mahasiswa-mahasiswa Universitas Pancasila yang memang harus memiliki nilai-nilai Pancasila.
Baca Juga:
PLN IP Sukses Jaga Keandalan Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran Berkat Digitalisasi
Rektor kembali mengenang sosok ayahanda Yenny Wahid, Abdurrahman Wahid (Gusdur), yang juga pernah mengisi Seminar Nasional tentang “Refleksi Negara Kesatuan Republik Indonesia Dalam Bingkai Pancasila” pada tanggal 18 Juni 2005.
Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila, (Ambs) Eddy Pratomo, menekankan bahwa profile lulusan Universitas Pancasila perlu dikuatkan, melalui Fakultas Hukum, penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dilakukan termasuk untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan di era yang penuh dinamika global.
Kuliah Umum yang disampaikan Yenny Wahid ini merupakan rangkaian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM)-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Hukum sebagai upaya untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi 4, yaitu Praktisi Mengajar di Kampus.
Baca Juga:
Diduga Mudik Pakai Kendaraan Dinas, BKPSDM Bakal Periksa Kabid Pertanahan Disperkimtan
Memenangkan hibah kompetisi Program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar (MBKM) membuat Universitas Pancasila melalui Fakultas Hukum Universitas Pancasila semakin memiliki kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi khususnya IKU empat, yaitu Praktisi Mengajar di Dalam Kampus. [non]