WahanaNews-Jakarta | Uji coba penutupan perlintasan sebidang kereta api di Jl Bungur 17, Kemayoran, Jakarta Pusat telah usai.
Pintu perlintasan akan resmi ditutup usai JPO dibangun.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Edi Nur Salam mengatakan uji coba selesai setelah kurang lebih berlangsung selama lima pekan.
Dia menyebut sebelum penutupan resmi pihaknya akan membangun akses untuk pejalan kaki terlebih dahulu.
"Udah selesai, tapi kita masih memfasilitasi untuk pejalan kaki, kita sudah evaluasi, kurang lebih lima Minggu kemarin. Penutupan permanen nanti bertahap, kita sediakan dulu fasilitas pejalan kaki itu," katanya saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Edi mengatakan semua masukan telah diakomodir. Dia menyebut nanti pihaknya hanya akan memfasilitasi JPO saja.
"Alhamdulillah semua masukan sudah kita akomodir, tinggal menutup permanen, namun pejalan kaki tetap kita fasilitasi, hanya JPO saja," katanya.
Dia menyebut pembangunan JPO sendiri akan dilaksanakan tahun ini. Saat ini pihaknya masih menunggu revisi anggaran JPO.
"Kita rencana tahun ini, udah ada alternatif untuk itu, semi permanen lah nanti, kita tutup tapi tetap memfasilitasi masyarakat. JPO nya masih kita revisi anggarannya, masih menunggu sisa kontrak," katanya.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah melakukan evaluasi penutupan perlintasan sebidang di Jl Bungur Besar 17, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat. Disebut, masyarakat sudah mulai memahami penutupan yang diuji coba sejak 1 Februari 2022.
"Jadi kemarin juga kita sudah melakukan rapat evaluasi juga bersama dengan unsur wilayah juga. Kemarin kita sudah melihat di lokasi juga sudah kondusif," kata Kepala Humas PT KAI Daop I Eva Chairunisa kepada detikcom, Jumat (18/2).
Penutupan tersebut dikarenakan adanya pengembangan di Stasiun Manggarai. Hal ini menyebabkan volume perjalanan kereta api menjadi bertambah.
"Ada rencana fokus dari Manggarai ada pengembangan, dimana nanti disana kereta lewat semuanya maka operasi KRL akan berubah, dampaknya akan ada frekuensi di perlintasan kereta api ini akan banyak," kata Kepala Daop 1 PT KAI, Suryawan, Senin (10/1).[non]