WahanaNews.co, Jakarta – PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jakarta dengan melakukan percepatan penyambungan listrik bagi para investor.
Melansir data dari Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, ekonomi Jakarta triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 tumbuh sebesar 4,78 persen (YoY).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi adalah ketersediaan listrik yang andal dan cepat bagi para investor.
Sepanjang tahun 2024, PLN UID Jakarta Raya telah menyambungkan listrik kepada 51.840 pelanggan dengan total daya tersambung mencapai 300 Juta Volt Ampere (VA).
“Di bulan ini saja (Mei 2024), PLN UID Jakarta Raya berhasil melakukan penyambungan baru dan perubahan daya bagi 11.373 pelanggan, dengan penambahan daya mencapai 55 Juta VA,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Penyambungan ini mencakup sektor-sektor strategis seperti bisnis properti, data centre, dan rumah sakit.
Selain itu, PLN UID Jakarta Raya juga mendukung penggunaan energi terbarukan melalui layanan listrik hijau berupa Renewable Energy Certificate (REC) bagi para investor.
Hingga saat ini, di Jakarta terdapat 35.960 pelanggan yang telah memiliki REC dengan total daya tersambung sebesar 168 MVA.
"Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta dengan menyediakan layanan listrik yang andal dan cepat bagi para investor. Percepatan penyambungan listrik ini serta dukungan kami terhadap energi terbarukan melalui REC menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar Lasiran.
REC merupakan bentuk layanan PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt-hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau non-fosil.
“Penggunaan REC ini membantu pelanggan mencapai tujuan keberlanjutan, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan reputasi, dan memenuhi standar lingkungan,” tambah Lasiran.
[ADV/Redaktur: Amanda Zubehor]