Jakarta.WahanaNews.co, DKI Jakarta - Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Rasyidi meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar mengantisipasi stok kebutuhan pangan dan lonjakan harga menjelang Ramadhan 1445 Hijriah.
Dia mengusulkan salah satu antisipasi lonjakan harga yang bisa dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yakni melalui operasi pasar.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng dan Kanwil Kemenkumham Tingkatkan Koordinasi Demi Pemajuan P5HAM
“Ibu-ibu bicara harga mahal, Pemprov DKI harus sering melakukan operasi pasar. Berasa naik, maka operasi pasar," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Jumat (02/02/24).
Rasyidi lalu mengingatkan Pemprov DKI agar mulai mempersiapkan stok pangan dan stabilitas harga dengan membangun koordinasi yang kuat dengan Food Station, Dharma Jaya dan Pasar Jaya.
“Harus berpikir terus menerus tentang permasalahan buat masyarakat. Seperti daya beli masyarakat. Masyarakat lagi susah," ujar dia.
Baca Juga:
Bank Indonesia Bali Catat Kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen Ekonomi Pulau Dewata September 2024
Sejak beberapa waktu lalu, kata dia, Pemprov DKI Jakarta menggencarkan Program Sembako Murah di berbagai wilayah dan disambut positif oleh masyarakat.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada Rabu (31/1) meninjau pelaksanaan Program Sembako Murah di Kantor Kecamatan Cakung (Jakarta Timur) dan saat itu sebanyak 500 paket sembako murah disediakan untuk masyarakat.
Menurut dia, warga tampak antusias dan senang dengan Program Sembako Murah ini sehingga Pemprov DKI mengupayakan dan memastikan pasokan sembako cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain di Cakung, Heru juga meninjau kegiatan sembako murah di Kelurahan Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Senin (22/1), yang menjadi lokasi ketiga sembako murah sejak awal tahun 2024.
Heru berharap, hadirnya Program Sembako Murah dapat memudahkan masyarakat memperoleh kebutuhan dengan harga yang lebih terjangkau.
Adapun program ini merupakan inisiasi Dinas KPKP DKI Jakarta yang bersinergi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan sektor swasta. Produk yang dijual murah kepada masyarakat terbagi dalam bentuk paket dan satuan.
Paket dengan harga Rp100 ribu masyarakat bisa mendapatkan lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir, serta dua kilogram tepung terigu.
Untuk harga eceran atau satuan, empat kilogram beras seharga Rp50 ribu, satu kilogram gula pasir seharga Rp15 ribu dan dua liter minyak goreng seharga Rp25 ribu.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]