Hal mana manajemen rantai pasok beras dikaitkan dengan integrasi Artificial Intelligence (AI) dan teknologi blockchain untuk efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas.
Ia percaya bahwa teknologi blockchain dapat membantu sistem pertanian dengan tiga cara utama berikut:
Baca Juga:
Alumni Unika Atma Jaya Jakarta Dukung Ekonomi Hijau
1. Meningkatkan Efisiensi dan Pelacakan Rantai Pasokan
Teknologi blockchain memungkinkan pelacakan dan penelusuran informasi dalam rantai pasok makanan, sehingga meningkatkan keandalan dan ketersediaan pangan.
Hal ini memungkinkan cara aman untuk menyimpan dan mengolah data, yang memfasilitasi pengembangan dan penggunaan inovasi berbasis data untuk pertanian pintar dan asuransi pertanian berbasis indeks pintar.
Baca Juga:
HUT Pupuk Indonesia ke-12, Tanam 8.000 Bibit Pohon di 7 Lokasi
Manajemen inventaris pertanian yang lebih transparan juga terbantu dengan teknologi blockchain.
Penggunaan teknologi blockchain pada pertanian juga dapat meningkatkan produktivitas.
Akibat sistem human-to-human yang sering lambat dan tidak efisien, produktivitas biasanya menjadi tidak maksimal.