Disela-sela kegiatan budi daya Maggot Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan Kelurahan Jagakarsa, Muhammad Ngasri, menerangkan, saat ini Budi daya maggot yang berhasil dibudidayakan di Kelurahan Jagakarsa mencapai 2-3 kilogram per hari, ucapnya.
"Hasil budi daya maggot digunakan untuk pakan ikan lele, saat ini tampak kita lihat ada Kolam Ketahanan Pangan berukuran 1,5 x 1 x 2 meter dan sebanyak 1.000 ekor ikan lele di masukkan dalam kolam ini," terang Ngasri kepada wartawan.
Baca Juga:
Panca Darmansyah, Pelaku Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Didakwa Pembunuhan Berencana
Ia menuturkan, dengan adanya Budi Daya Maggot dapat menghemat pengeluaran biaya pakan lele hingga 50 persen. Sehingga, budi daya maggot memang memberikan keuntungan ekonomi. "Biasanya kami membeli pakan sampai empat karung namun kini hanya dua karung saja," jelasnya.
Ngasri menjelaskan, sudah ada beberapa pihak yang bersedia menampung maggot hasil budi daya dari Kelurahan Jagakarsa dengan harga Rp 10 ribu per kilogram. Maggot mengandung protein tinggi, berkisar 30-45 persen. Sehingga, sangat cocok dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti ikan, burung, dan hewan lainnya, ucapnya tersenyum.
"Untuk saat ini, belum kita jual karena masih difokuskan untuk kebutuhan pakan lele di kolam ikan yang ada di kelurahan," lanjutnya.
Baca Juga:
Sidang Perdana Kasus Ayah Bunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel
Hasil panen lele, kata Ngasri, biasa dibagikan kepada warga maupun tenaga Penyediaan Jasa Lainnya Orang Perorangan untuk membangun pemenuhan konsumsi gizi. Kita terus sosialisasikan agar warga ikut budi daya maggot.
Maggot BSF ini kita bisa jual dalam bentuk segar, kering, telur dari lalat BSF dan produk turunannya seperti tepung maggot, pelet maggot, prebiotik, serta pupuk organik," tandas Ngasri.
[Redaktur: Alpredo]