WahanaNews-Jakarta | Warga RW 04 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, mengeluhkan sulitnya mendapatkan air dari PDAM.
Selama dua pekan pasca Lebaran Idul Fitri 1443 H, air sama sekali tidak mengalir.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Sudah dua minggu ini kami kesulitan mendapatkan air dari PDAM, kalaupun di sedot pakai mesin air tidak mengalir, sementara pembayaran iuran selalu lancar," ujar Chulasoh warga sekitar, Senin (16/5).
Dia menambahkan kesulitan mendapatkan air membuat warga tidak memiliki air untuk mandi, minum, memasak, dan keperluan lainnya.
"Kami enggak ada air buat makan, buat mandi, kami juga tidak dapat berjualan, kondisi ini membuat kami jadi kesusahan," katanya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Senada diungkapkan warga lainnya di RT 012 RW 04 Kelurahan Angke Kecamatan Tambora, Yus yang juga mengungkapkan, apa yang terjadi di wilayahnya terbilang cukup aneh karena pelayanan Palyja, sebagai salah satu pemegang konsesi pengelola air bersih tiga bulan terakhir tidak mencerminkan etika baik.
Menurutnya, pihak tersebut tidak menanggapi warga yang sudah laporan, baik secara pribadi atau melalui Call Center.
"Ini sudah terjadi tiga bulan terakhir, air mengalir seperti air kencing, kadang ngalir sebentar, namun pasca lebaran sama sekali tidak mengalir, sebenarnya aneh juga karena aliran air PDAM diwilayah lain mengalir," ujarnya.