"Bagi pasangan RIDO sejak awal, Pak Ridwan sudah menyampaikan di awal-awal sekali, di masa kampanye, bahwa kita tidak akan melakukan money politik atau bagi-bagi amplop atau bentuk apapun yang merupakan bentuk-bentuk kecurangan," kata Ariza.
Sayangkan Rendahnya Partisipasi
Tidak hanya itu, kubu Ridwan Kamil-Suswono juga menyayangkan rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024. Diketahui, jutaan pemilih tidak datang ke TPS saat hari pencoblosan.
Baca Juga:
Angka Golput di Pilgub DKI Jakarta 2024 Tembus 3,4 Juta, Lampaui Perolehan Suara Pram-Rano
Ariza menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada Jakarta 2024. Di antaranya, Ariza menuding, bahwa pemilih yang memiliki hak suara tidak mendapat undangan untuk memilih.
"Tidak sedikit ditemukan (pemilik hak suara tidak datang ke TPS) dikarenakan tidak menerima undangan. Dan juga yang lain perlu kami sampaikan juga, memang ditemukan beberapa hal diantaranya yang sudah pindah tapi bisa mencoblos, yang meninggal juga bisa mencoblos," kata dia.
[Redaktur: Andri Frestana]