Ia juga mengingatkan agar Pemkab Cianjur menjaga prinsip keberlanjutan dalam mengelola ledakan wisatawan nantinya.
“Akses boleh dipermudah, tapi daya dukung lingkungan tetap harus dijaga. Jangan sampai over-tourism merusak nilai ekologis yang jadi daya tarik utama Cianjur. Inilah pentingnya perencanaan spasial yang matang,” katanya.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Percepatan Pembangunan Tol Siantar–Saribu Dolok Akan Permudah Akses Pelebaran Jalan Karo–Dairi–Pakpak
Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur, destinasi alam seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, Situs Gunung Padang, dan sejumlah air terjun eksotis masih menjadi magnet utama kunjungan
Pemerintah daerah menargetkan 2,5 juta kunjungan wisatawan pada 2025, dengan dukungan infrastruktur yang semakin terintegrasi ke jalur provinsi dan nasional.
“Percepatan pembangunan infrastruktur di Cianjur tidak hanya berdampak pada pariwisata, tetapi juga berperan sebagai katalisator dalam membangun konektivitas kawasan strategis nasional,” tutup Tohom.
Baca Juga:
Realisasi Kawasan Metropolitan Mebidang di Depan Mata, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Langkah Cepat Kapolrestabes Medan Tumpas Preman
Sebelumnya, Kepala Disbudpar Cianjur Asep Suparman menyampaikan optimismenya bahwa target tersebut bisa tercapai.
Ia menilai infrastruktur penunjang akan semakin baik, terlebih setelah realisasi jalan tol yang menghubungkan Cianjur dengan Sukabumi dan Padalarang.
Kolaborasi lintas dinas pun terus digencarkan untuk menjamin kenyamanan wisatawan dan mendongkrak angka kunjungan secara signifikan.