WahanaNews-Jakarta | Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak ingin berbicara panjang lebar mengenai tudingan dari PKB mengenai tim siber bentukan Majelis Ulama Islam (MUI) yang menggunakan dana hibah Pemprov DKI Jakarta.
Diketahui, Wakil Sekjen PKB Luqman Hakim menuding MUI DKI membentuk tim siber untuk melawan buzzer yang menyerang ulama dan Anies Baswedan tak lepas dari hibah Pemprov sebesar Rp 10,6 miliar.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Tim itu dibentuk untuk menangkal buzzer yang menyerang ulama dan Anies.
"Saya komentar Jakarta saja," kata Anies saat dimintai tanggapan terkait pembentukan tim siber oleh MUI di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (20/11/2021).
Sebelumnya, pembentukan cyber army ini disampaikan oleh Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar dalam rapat koordinasi bersama Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin (11/10).
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Dalam arahannya, Munahar bersyukur dengan adanya kegiatan ini karena banyak ilmu yang didapatkan dalam bidang teknologi informasi di era digitalisasi saat ini.
"Saya berharap di era penuh tantangan saat ini, MUI DKI tidak kalah untuk menguasai teknologi karena Bidang Infokom ini adalah otak MUI DKI dalam bidang informasi," kata Munahar, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/11).
Munahar berharap Infokom memiliki orang ahli atau cyber army untuk melawan orang-orang yang menghantam umat Islam karena tugas utama MUI adalah amar makruf nahi mungkar.
Munahar berharap Infokom MUI DKI bisa melaksanakan amar makruf nahi mungkar untuk melawan para buzzer yang telah meresahkan umat Islam.
Sebab, mereka dinilai telah menghantam ulama dan mendiskreditkan umat Islam.
Munahar juga berharap Infokom dan MUI DKI bisa membela dan membantu Anies Baswedan. Dia mengatakan, jika para buzzer mencari kesalahan Anies, Infokom mengangkat keberhasilan Anies.
"Beliau ini termasuk 21 orang pahlawan dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," kata Munahar.
PKB Tuding Terkait Hibah Rp 10,6 M
Program MUI DKI ini kemudian menuai kritik dari Luqman.
"Mengapa MUI membabi buta menyediakan diri menjadi tunggangan Anies Baswedan? Tentu tidak lepas dari bantuan yang diterima MUI dari APBD Provinsi DKI Jakarta. Sungguh sangat disayangkan, hanya karena mendapat bantuan dari APBD, MUI ditempatkan sebagai subordinat kepentingan politik perorangan, yakni Anies Baswedan," kata Luqman.
"Tak tahukah wahai MUI, bahwa sesungguhnya APBD itu duitnya milik rakyat, bukan milik Gubernur?" sambungnya. [non]