WahanaNews-Jakarta | Menjelang Ramadan, Polda Metro Jaya siapkan strategi pengamanan agar pelaksaan ibadah umat muslim selama Ramadan terlaksana dengan aman dan tenteram.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyampaikan arahan kepada jajarannya agar memaksimalkan pelayanan dan pengamanan selama Ramadan dan Idul Fitri.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Fadil Imran mengingatkan jajaran untuk mengantisipasi kerawan, seperti sahur on the road (SOTR) hingga petasan.
Dalam arahanya itu, jenderal bintang dua ini meminta agar pengamanan tidak dengan cara-cara pendekatan biasa-biasa saja.
Perlu strategi khusus untuk mengamankan kegiatan masyarakat agar pelaksanaan Ramadan dan Idul Fitri berjalan dengan baik.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
"Tidak ada lagi yang melakukan tindakan-tindakan dengan pendekatan biasa saja," kata Fadil dalam arahannya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (31/3/2022).dalam acara Tactical Floor Game (TFG) Kesiapan Pengamanan Ramadan dan Idul Fitri 1443 H, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (31/3).
Secara khusus, Fadil Imran meminta Dirintel Polda Metro Jaya Kombes Hirbakh untuk mengawasi distribusi mercon dan petasan.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini menilai petasan dapat mengganggu kekhusyukan ibadah di bulan suci Ramadhan.
"Iya kan tidak asyik tuh orang lagi tarawih tiba-tiba ada mercon bunyi kanan kiri, ini tambahan aja. Itu kan di bibitnya tempat jualan kembang api dan mercon itu kan sudah ada," ujar Fadil.
Antisipasi Sahur on The Road
Kerawanan lainnya yang perlu diantisipasi selama Ramadan adalah kegiatan sahur on the road (SOTR). Kegiatan SOTR saat ini dinilai lebih banyak mudaratnya dibandingkan manfaatnya.
"Saya minta betul-betul diantisipasi. Sahur on the road, ngabuburit, kemudian fenomena kejahatan yang menyertai di bulan Ramadan dan menghadapi Idul Fitri (pengamanannya) harus semakin baik," kata Fadil.
Agar Pengamanan Tak ala Kadarnya
Irjen Fadil meminta jajaran untuk memaksimalkan pengamanan selama Ramadan dan Idul Fitri. Lulusan Akpol 91 ini meminta agar jajaran tidak melaksanakan pengamanan yang terkesan ala kadarnya.
"Kesiapan kita hadapi arus mudik dan arus balik. Tiga tahun ke belakang jadi pelajaran berharga bagi kita. Jangan kita terkaget-kaget, terkesan tidak siap, terkesan ala kadarnya," ujar Fadil.
Antisipasi Jalur Mudik
Para kapolres juga diminta melakukan identifikasi ke lapangan untuk memetakan jalur mudik. Posko pelayanan dan pengamanan diharapkan mulai didirikan.
"Kalau kemarin kita hanya buat pos di wilayah Bekasi Kabupaten. Saya nanti kita ubahnya CB-nya (cara bertindaknya). Cek identifikasi di lapangan yang digunakan masyarakat. Masyarakat harus kita buat betul-betul nyaman senyaman-nyamannya," tutur Fadil.
Lebih lanjut Fadil mengatakan persiapan maksimal itu diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat selama menjalani ibadah di bulan Ramadan hingga merayakan Idul Fitri.
"Tujuannya ini ada dua. Pertama, suasana Ramadan dan mudik bisa kita raih dan COVID-19 bisa kita kendalikan," tutur Fadil.
Diperkirakan ada 18 ribu warga DKI Jakarta yang akan mudik Lebaran tahun ini.
Oleh karenanya, Fadil meminta jajaran polre perbatasa untuk memetakan jalur mudik agar tidak terjadi kemacetan.
"Orang Jakarta yang mau mudik ke Jawa pasti 18 juta warga Jakarta yang akan mudik menurut (data) Pak Sambodo (Dirlantas Polda Metro Jaya) ini," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Fadil mengatakan, jika ditotal, ada 70 juta masyarakat Indonesia yang akan melaksanakan mudik pada Lebaran tahun ini. Fadil meminta hal ini menjadi perhatian jajarannya, terutama dalam mengamankan mudik Lebaran.
"Karena diduga dihitung ada sekitar 70-an juta masyarakat yang akan melakukan mudik tahun ini dan dia melintas Jakarta pasti. Lalu pasti banyak orang Jakarta, orang Bandung, orang Sumatera mau ke Jawa lewat Jakarta," jelas Fadil
Terpisah, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo memetakan ada 13 kawasan yang kerap dijadikan tempat SOTR.
Polisi akan melakukan pengawasan di titik-titik tersebut.
"Beberapa kawasan yang ditengarai sering dijadikan sebagai tempat kegiatan semacam SOTR ada 13 kawasan. Lima kawasan menjadi tanggung jawab Polda, kemudian 2 kawasan tanggung jawab Polres Jakpus, 2 kawasan tanggung jawab Polres Jakut, 1 kawasan tanggung jawab Polres Jakbar, 2 kawasan Polres Jaksel dan 1 kawasan jadi tanggung jawab Polres Jaktim," kata Sambodo.
Di 13 titik tersebut polisi aka melakukan penyaringan kendaraan. Lalu lintas akan ditutup mulai 2 April hingga 2 Mei 2022 pada pukul 01.00-05.00 WIB.
Menurut Sambodo, petugas akan mendirikan pos pengamanan di 13 kawasan tersebut. Tiap kendaraan di rentang waktu filterisasi dan ditengarai akan melakukan SOTR akan dibubarkan.
"Untuk yang menjadi tanggung jawab Polda adalah Jalan Sudirman-Thamrin. Kita akan melakukan filterisasi artinya kendaraan-kendaraan masih bisa melintas, namun apabila ada rombongan-rombongan yang dicurigai melaksanakan SOTR atau balapan liar, tawuran, dan sebagainya, maka akan secara otomatis anggota akan melaksanakan penindakan," jelas Sambodo.
Sambodo mengatakan kawasan Sudirman-Thamrin akan ditutup mulai Bundaran Senayan sampai Patung Kuda selama masa filterisasi berlangsung.
Personel dari Lalu Lintas dan Sabhara akan rutin berjaga di lokasi.
Berikut 7 lokasi di antaranya yang akan diberlakukan filterisasi kendaraan di Jakarta:
Jl Thamrin-Sudirman
Jl Gunawarman
Jl Senopati
Kawasan SCBD
Jl Asia Afrika
Jl Bulungan
Jl Barito
[non]