JAKARTA.WAHANANEWS.CO — Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-36, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) menghelat Seminar Nasional bertajuk “Sinergi Generasi Muda untuk Masa Depan: Menjadi Versi Terbaik Diri melalui Kreativitas, Inovasi, dan Transformasi,”Kamis (15/5/2025).
Melalui seminar ini, USNI menegaskan perannya sebagai inkubator perubahan yang mendorong generasi muda menjadi aktor utama dalam menghadapi tantangan zaman.
Baca Juga:
Wamen Ketenagakerjaan Hadiri Wisuda ke-28 USNI, Ini Pesan Penting Immanuel Ebenezer untuk Alumni
Pada kesempatan itu, Rektor USNI, Dr. Sihar P.H. Sitorus menyampaikan bahwa perguruan tinggi bukan lagi sekadar ruang akademik, melainkan pusat pembentukan karakter dan kepemimpinan muda yang adaptif dan solutif. Ia menekankan pentingnya keberanian dan empati sebagai fondasi bagi inovasi.
“USNI ingin menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berani mengambil peran dan memiliki semangat memberi dampak. Menjadi versi terbaik bukan soal kesempurnaan, tapi soal keberlanjutan dalam bertumbuh,” ujar Dr. Sihar kepada awak media, dikutip Jumat (16/5/2025).
Semangat transformasi ini turut digaungkan oleh Wakil Rektor I dan III USNI, Dr. Dian Alanudin, MBA., GRCE., yang menegaskan bahwa Dies Natalis ini adalah saat reflektif untuk terus berinovasi dan berkolaborasi. Ia menyebut, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci bagi kampus untuk tetap relevan dalam lanskap pendidikan modern.
Baca Juga:
IKOPIN University Bakal Gelar Dies Natalis Ke-60 Tahun Secara Meriah
“USNI tengah membangun jejaring strategis dengan kementerian, komunitas, dan dunia industri agar lulusan kami tidak hanya siap kerja, tapi siap berkontribusi secara bermakna,” ucap Dian.
Seminar yang digelar secara hybrid ini juga menghadirkan tokoh nasional dan pemangku kebijakan yang menyoroti pentingnya keterlibatan pemuda dalam membangun masa depan. Kepala Badan Pangan Nasional, Dr. (H.C.) Arief Prasetyo Adi, menyampaikan urgensi peran generasi muda dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui pendekatan sistemik dan kolaboratif.
Senada, Asisten Deputi Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono, M.Acc., mendorong aksi sosial yang dimulai dari hal kecil dan Amanda Yulina Putri Rahayu, SE., menekankan pentingnya keberanian dalam transformasi diri. Sementara Dr. H. Tabrani, M.Pd., dari Kemendes PDTT mengajak pemuda terjun langsung ke desa sebagai laboratorium sosial dan ruang pengabdian nyata.
Didukung oleh BNI sebagai sponsor utama, kegiatan ini mencerminkan arah baru pendidikan tinggi yang tidak hanya mengejar angka kelulusan, tetapi juga menciptakan ruang untuk refleksi, kolaborasi, dan inovasi berkelanjutan.
[Redaktur: Mega Puspita]