Jakarta.WahanaNews.co, Jakarta - Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Raya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya ajak siswa SMK se-Jakarta, khususnya yang memiliki jurusan listrik dan otomotif, ikuti workshop konversi mobil berbahan bakar minyak ke kendaraan berbahan bakar listrik, pada Senin 26 Juni 2023.
Kegiatan workshop dilangsungkan di Aula SMK Negeri 26 Jakarta dengan peserta merupakan perwakilan guru dan siswa dari 82 SMK se-Jakarta. Pembicara dalam workshop ini, Dr. Eng Purnomo Sejati, yang telah menyelesaikan studi Master dan Doktoralnya di Tokusima University, menjelaskan mekanisme konversi kendaraan listrik secara detail. Mulai dari peralatan yang harus disiapkan, komponen yang harus diganti, hingga output mobil listrik yang akan dihasilkan.
Baca Juga:
Dihadiri Wapres Gibran, Upacara Hari Pahlawan Tanpa Kedip
Dalam kesempatan yang sama, PLN UID Jakarta Raya juga melakukan penandatanganan kesepakatan bersama terkait Program ELVIS (Electric Vehicle Conversion) dengan SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 26 Jakarta terkait konversi kendaraan berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik yang disaksikan oleh PLT Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Melalui program PLN Peduli, PLN juga memberikan bantuan dana pengembangan kepada SMKN 1 dan SMKN 26 yang digunakan untuk kegiatan pelatihan hingga dapat memproduksi mobil listrik konversi.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan mengungkapkan bahwa PLN sangat peduli terhadap penetrasi kendaraan listrik ini. Hal ini sejalan Perpres No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Oleh karena itu, PLN terus menjadi pioneer untuk penetrasi kendaraan listrik.
PLT Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Purwo Susilo, M.Pd mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung program konversi mobil listrik oleh anak-anak SMK ini.
Baca Juga:
Edukasi Masyarakat Rusun, PLN Sosialisasikan Keselamatan Ketenagalistrikan
“Semoga kerja sama antara PLN dengan SMKN 1 dan SMKN 26 dapat berjalan lancar, sehingga mobil listrik yang dihasilkan dapat membawa perubahan positif dan membawa udara Jakarta menjadi lebih sehat dan bersih”, imbuh Purwo.
Salah satu peserta workshop dari SMKN 26 Jakartai, Muhammad Riva Afriyadi, mengaku dirinya masih awam terkait konversi kendaraan listrik. Riva sangat senang mengikuti workshop ini karena banyak ilmu yang bisa ia peroleh dan dipraktekkan di sekolah nanti.
“Melalui program konversi kendaraan listrik ini, PLN juga berperan dalam meningkatkan kontribusi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan tentunya menjadi penggerak terbentuknya kompetensi siswa SMK untuk melakukan konversi kendaraan listrik, sehingga peningkatan penetrasi kendaraan listrik dapat sekaligus meningkatkan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi," tambah Doddy.
[Redaktur: Amanda Zubehor]