“Di sini bila kita lihat pada objeknya apakah beliau salah satu peserta kontestan pemilu atau bagaimana? Hal ini mungkin menjadi sensitif karena kebetulan subjeknya mungkin dicurigai sebagai pendukung salah satu atau karena isu kedekatan beliau dengan siapa, padahal bila fotonya beliau diganti dengan yang lain seperti super hero, kan biasa saja juga melihatnya,” jelas Rani.
Selama setahun lebih menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, Rani melihat sosok Heru memang seorang pekerja. Dia juga concern terhadap persoalan yang dialami warganya, sebagai contoh penataan transportasi di Jakarta dengan memperluas kehadiran angkutan publik.
Baca Juga:
Tingkatkan Simbol Budaya Betawi di Ibu Kota, Komisi E Dorong Dinas Kebudayaan Jakarta
“Sejauh ini konsen beliau memang salah satunya pada transportasi umum, hal tersebut berkaitan dengan sudah dilaksanakannya ground breaking LRT Jakarta beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Karena itulah, Rani menilai spanduk dan stiker bergambar Heru yang berisi imbauan merupakan hal lumrah. Terlebih pemasangan stiker bergambar Heru di Halte Transjakarta, jarena belum ada penyewa atau terisi sehingga dioptimalkan sebagai media sosialisasi untuk bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang lancar, aman dan damai.
“Ya saran saya mungkin sebaiknya imbauan tersebut lebih arif dan bijaksana lagi dalam packaging (pengemasan) penyampaiannya. Bila mau diganti dengan gambar media yang lebih netral tapi tersisip nama Pj di dalam kata-katanya juga bisa sampai kan pesannya,” imbuhnya.
Baca Juga:
Pemberlakuan Absensi Digital Face di DPRD DKI Jakarta, Anggota Dewan Tak Bisa Bolos Rapat
“Di masa kampanye ini memang harus cermat dalam berbuat,” tambah perempuan yang juga menjadi Sektetaris DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini.
[Redaktur: Amanda Zubehor]