Jakarta.WahanaNews.co, Jakarta - Pimpinan DPRD DKI Jakarta merasa heran atas kritikan yang dilontarkan terhadap spanduk dan stiker yang mengajak untuk Pemilu 2024 yang aman dari Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Pengawas pemerintah daerah ini beranggapan bahwa tensi politik memang meningkat selama masa kampanye seperti sekarang, sehingga tindakan positif dari kepala daerah sering kali mendapat kritik meskipun bermaksud baik.
Baca Juga:
Jakarta Membutuhkan Anggaran Rp 600 Triliun menuju Status Kota Global
“Memang serba sulit ya di masa kampanye saat ini semua jadi serba sensitif, belum lagi tingkat kepo (knowing every particular object/serba ingin tahu) dan baper (bawa perasaan) sangat tinggi,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani pada Jumat (12/1/2024).
Jika dilihat dari substansi spanduk dan stiker Heru, menurutnya, dia ingin mengajak warga Jakarta agar menggunakan hak pilihnya dengan baik. Seruan itu, kata dia, merupakan hal lumrah yang biasa dilakoni oleh pemimpin daerah.
“Kan beliau saat ini pimpinan wilayah jadi seruan tersebut kalau kami lihat biasa saja seperti halnya imbauan agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan memegang teguh perdamaian,” ucapnya.
Baca Juga:
Total Rugi BUMD PT Jakpro Kemungkinan Berpotensi Tembus Rp1 Triliun
Rani mengingatkan, saat ini Heru bukanlah peserta Pemilu 2024, seperti Caleg maupun Capres-Cawapres. Dia menegaskan, selain sebagai Kasetpres RI, Heru juga mengemban amanah sebagai Pj Kepala Daerah sehingga memiliki tugas tambahan untuk mengelola pemerintahan dan menjaga Jakarta.
“Pak Heru bukan Caleg atau Capres-Cawapres, dan kalau pun dikaitkan ke Pilkada, itu nanti ya masih kejauhan pula. Jadi mungkin kita memang harus bisa lebih bijak saja dalam menyikapinya,” ungkap Rani.
Dia menyadari, berbagai media komunikasi seperti spanduk, stiker, baliho memang identik dengan kampanye, karena masuk sebagai alat peraga kampanye (APK). Tapi Rani meminta masyarakat untuk melihat objek yang ada di media tersebut, apakah yang bersangkutan peserta Pemili atau bukan.