Selain itu, pengolahan sampah organik juga menjadi fokus utama. Saat ini, terdapat 278 rumah maggot dengan total sampah yang terolah mencapai 913 ton per tahun, serta pengomposan yang mengurangi 1.451 ton sampah per tahun.
Ke depan, pengembangan teknologi pengolahan sampah organik akan diperkuat, termasuk pembentukan dan pembinaan pengolah sampah organik seperti kompos dan maggot Black Soldier Fly.
Baca Juga:
Korupsi Pengelolaan Sampah Rp 75,9 Miliar di Tangsel Terbongkar
Pj. Gubernur Teguh Setyabudi menambahkan bahwa roadmap pengelolaan sampah Jakarta akan dilaksanakan secara bertahap dari hulu hingga hilir.
"Di hulu, kami akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah dan penguatan bank sampah. Di bagian tengah, optimalisasi TPS3R akan menjadi fokus, sementara di hilir, peningkatan fasilitas RDF dan kemitraan dengan swasta akan dikembangkan untuk mengurangi sampah yang berakhir di TPA," jelasnya.
Dengan implementasi roadmap ini, Jakarta Utara diharapkan menjadi model bagi wilayah lain dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan di Jakarta.
Baca Juga:
Kasus Kelola Sampah Rp75,9 Miliar, Kadis Lingkungan Hidup Tangsel Jadi Tersangka Korupsi
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]