JAKARTA.WAHANANEWS.CO, Jakarta Barat - Sebuah ruko yang menjual perlengkapan sembahyang umat Tionghoa di Ruko Seribu, Cengkareng, Jakarta Barat, terbakar pada Sabtu (8/2/2025) dini hari.
Salah satu korban kebakaran, Rudi (50) mengungkapkan, ia bersama istri dan lima anaknya berhasil selamat, meski sempat terjebak di lantai dua ruko tersebut.
Baca Juga:
RDP Warga Habornas Dengan Satpol-PP di DPRD Toba Hasilkan 3 Kesimpulan
Kebakaran terjadi sekitar pukul 02.51 WIB, saat Rudi dan keluarganya sedang tidur. Ia pertama kali menyadari kebakaran ketika listrik tiba-tiba padam dan asap tebal mulai memenuhi ruangan.
“Saya coba turun ke bawah, ternyata api sudah membesar,” ujar Rudi dilansir kompascom.
Api pertama kali muncul dari lantai satu, tepatnya di dekat colokan listrik, sebelum merambat ke kardus bekas dan perlengkapan sembahyang seperti lilin serta dupa.
Baca Juga:
Kebakaran di Gedung ATR/BPN, Menteri Nusron Pastikan Tak ada Upaya Penghilangan Barang Bukti
Rudi sempat berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), tetapi upayanya gagal karena api sudah terlanjur membesar.
"Waktu saya lihat api, saya langsung ambil APAR. Saya semprotkan, tapi tidak bisa padam. APAR-nya habis, tapi apinya masih menyala dan semakin membesar," jelasnya.
Melihat situasi semakin berbahaya, Rudi segera menyuruh kelima anaknya naik ke lantai tiga untuk menyelamatkan diri. Namun, dalam proses evakuasi, Rudi terpisah dari istrinya dan dua putranya.
Saat itu, Rudi bersama tiga putrinya berhasil keluar melalui kamar mandi lantai tiga, lalu naik ke genting.
“Sampai di atas genting, saya berteriak minta tolong, tapi tidak ada yang mendengar. Akhirnya, kami memutuskan loncat ke ruko sebelah. Anak saya yang ketiga kakinya terbentur tembok hingga retak,” ungkapnya.
Sementara itu, istri dan dua putranya yang terpisah dari Rudi menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai dua. Akibatnya, sang istri mengalami cedera pada lututnya.
"Alhamdulillah, mereka semua selamat, meski mengalami cedera," tambahnya.
Rudi mengatakan, petugas pemadam kebakaran tiba sekitar 15 menit setelah laporan masuk dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 04.40 WIB.
Akibat kebakaran ini, seluruh barang dagangan di lantai satu ruko ludes terbakar dengan total kerugian yang ditaksir mencapai Rp 800 juta.
"Sekitar Rp 700 juta hingga Rp 800 juta. Barang dagangan masih banyak karena belum dikirim. Biasanya, setiap Sabtu kami mengirim barang, tapi kebakaran terjadi sebelum itu. Selain itu, ada juga barang baru yang datang kemarin. Semua habis terbakar," jelasnya.
Di sisi lain, Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifuddin, menyebutkan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan awal menunjukkan kebakaran terjadi akibat korsleting listrik.
"Diduga karena korsleting pada lantai satu ruko," katanya.
Selama proses pemadaman, pihaknya mengerahkan tujuh unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dengan total 35 personel.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]