Saat itu, Rudi bersama tiga putrinya berhasil keluar melalui kamar mandi lantai tiga, lalu naik ke genting.
“Sampai di atas genting, saya berteriak minta tolong, tapi tidak ada yang mendengar. Akhirnya, kami memutuskan loncat ke ruko sebelah. Anak saya yang ketiga kakinya terbentur tembok hingga retak,” ungkapnya.
Baca Juga:
RDP Warga Habornas Dengan Satpol-PP di DPRD Toba Hasilkan 3 Kesimpulan
Sementara itu, istri dan dua putranya yang terpisah dari Rudi menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai dua. Akibatnya, sang istri mengalami cedera pada lututnya.
"Alhamdulillah, mereka semua selamat, meski mengalami cedera," tambahnya.
Rudi mengatakan, petugas pemadam kebakaran tiba sekitar 15 menit setelah laporan masuk dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 04.40 WIB.
Baca Juga:
Kebakaran di Gedung ATR/BPN, Menteri Nusron Pastikan Tak ada Upaya Penghilangan Barang Bukti
Akibat kebakaran ini, seluruh barang dagangan di lantai satu ruko ludes terbakar dengan total kerugian yang ditaksir mencapai Rp 800 juta.
"Sekitar Rp 700 juta hingga Rp 800 juta. Barang dagangan masih banyak karena belum dikirim. Biasanya, setiap Sabtu kami mengirim barang, tapi kebakaran terjadi sebelum itu. Selain itu, ada juga barang baru yang datang kemarin. Semua habis terbakar," jelasnya.
Di sisi lain, Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifuddin, menyebutkan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan awal menunjukkan kebakaran terjadi akibat korsleting listrik.