“Untuk apa Pemprov DKI Jakarta setiap tahun menghabiskan anggaran yang cukup besar kalau manfaatnya tidak dirasakan masyarakat,” ujar Salihuddin.
Kepala Seksi Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Adm Jakarta Utara, Boris Lumbangaol saat dimintai konfirmasi/tanggapannya terkait kondisi fisik u-ditch, Selasa (14/10) melalui pesan whatsapp, ia memilih bungkam daripada transparan.
Baca Juga:
Masyarakat Tertawakan Pengerjaan Saluran JL. Marzuki 4 RW 002, Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur
Dikutip dari berbagai sumber menyatakan bahwa, ukuran keberhasilan kinerja tidak bisa dinilai dengan tingginya serapan anggaran. Tapi, diukur melalui sejauh mana efektifitas program-program di bisa dijalankan dan berimplikasi langsung kepada masyarakat.
Kinerja seharusnya diukur berdasarkan sejauh mana program dapat memberikan dampak positif dan manfaat langsung bagi masyarakat, bukan hanya seberapa banyak anggaran yang terserap. Untuk apa serapan anggaran tinggi tapi program tidak berhasil.
Kalau hanya mengejar serapan, anggaran tidak akan terkontrol. Terjadi potensi pemborosan jika fokusnya hanya pada menghabiskan anggaran tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang sebenarnya.
Baca Juga:
Metode Pemasangan U-Ditch oleh PT. Angsana Raya Tama pada PSU Sudin PRKP Jaktim Dipertanyakan
Mengejar angka serapan tanpa kontrol yang ketat dapat membuat anggaran tidak efisien. Kinerja seharusnya diukur berdasarkan sejauh mana program dapat memberikan dampak positif dan manfaat langsung bagi masyarakat, bukan hanya seberapa banyak anggaran yang terserap.
[Redaktur: JP Sianturi]