WahanaNews - Jakarta | Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional IV dan PlusTik, startup karya anak bangsa, berpartisipasi mengurangi sampah plastik melalui lokakarya BUMN Environmental Movement.
"Kegiatan yang digelar di Pantai Tanjung Bayang, Makassar, dihadiri Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga dan beberapa perusahaan BUMN untuk bergabung dengan 500 orang milenial Pelindo," kata Regional Head IV Pelindo, Enriany Muis, dikutip dari Jakarta, Sabtu (12/8/2023).
Baca Juga:
KAI Layani 11,8 juta Pelanggan Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
Kegiatan yang juga melibatkan BUMN lain yaitu Semen Indonesia Group (SIG) dan PT Pegadaian (Persero) diikuti sekitar 500 peserta terdiri dari milenial BUMN, komunitas sosial dan lingkungan, serta masyarakat umum, dan mahasiswa.
Enriany mengatakan, tujuan lokakarya itu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan sampah yang dapat dikelola dengan baik, sehingga bernilai ekonomis dan dapat menjadi tabungan emas.
Pada kesempatan itu, Enriany juga mengajak seluruh peserta untuk menjaga pantai dan sekitarnya agar selalu bersih, bebas dari berbagai macam sampah dan kotoran.
Baca Juga:
PELNI Catat Jumlah Penumpang Mudik Lebaran 2025 Melebihi Tahun Sebelumnya
"Mari kita jadikan sampah di sekitar kita untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat bernilai ekonomis,” katanya.
Kegiatan itu diawali dengan bersih-bersih area sekitar Pantai Tanjung Bayang, kemudian pembahasan mengenai pengolahan sampah high-value dan low-value yang sampaikan oleh PlusTik, startup yang bergerak di bidang pengolahan sampah plastik berjenis mixed-waste menjadi bahan berdaya guna.
Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir melalui Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan tersebut.
“Pak Erick ingin kita semua, terutama milenial BUMN, komunitas sosial dan lingkungan, masyarakat umum, dan mahasiswa, punya kesadaran akan pentingnya mengolah sampah dan sekaligus mendapat pemasukan juga,” katanya.
Salah satu yang ditekankan dari ajang itu, kata dia, adalah inovasi Program Tabungan Emas oleh Pegadaian, dalam hal ini masyarakat bisa menabung emas melalui kegiatan pengolahan atau pengumpulan sampah.
“Sampah high value atau memiliki nilai tinggi bisa ditabung dan ditukar emas, sedangkan sampah low value atau rendah nilai seperti bungkus detergen dapat langsung diolah menjadi tas dan barang-barang berguna lainnya,” pungkas Arya.
[Red: Mega Puspita]