WAHANANEWS.CO, Jakarta - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyambut baik langkah pemerintah dalam mempercepat integrasi Stasiun Karet dan Stasiun Sudirman sebagai bagian dari pengembangan kawasan berbasis transit atau Transit Oriented Development (TOD).
Menurut organisasi ini, kebijakan tersebut bukan hanya proyek infrastruktur biasa, melainkan strategi penting untuk meningkatkan kualitas tata ruang dan mobilitas perkotaan di kawasan aglomerasi Jabodetabekjur.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Sambut Rencana Skytrain Bekasi untuk Perkuat Integrasi Transportasi Aglomerasi Jabodetabekjur
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa integrasi dua stasiun utama di jantung pergerakan ekonomi Jakarta ini akan memberikan dampak langsung terhadap efisiensi perjalanan masyarakat, khususnya para komuter dari wilayah satelit seperti Bekasi, Depok, Tangerang, hingga Bogor.
“Setiap kali moda transportasi disambungkan secara efektif, yang meningkat bukan hanya kecepatan perjalanan, tetapi juga kualitas hidup perkotaan. Kota yang baik adalah kota yang membuat warganya tidak kelelahan hanya karena urusan mobilitas,” ujarnya, Sabtu (18/10/2025).
Tohom menilai proses integrasi ini harus dipandang sebagai bagian dari pembenahan besar sistem transportasi di kawasan aglomerasi, bukan proyek lokal Jakarta semata.
Baca Juga:
Gubernur Jambi Dorong Legalisasi Sumur Minyak Rakyat, Tegaskan Keadilan Energi pada Rapat Nasional Penanganan Sumur Minyak Masyarakat
Menurutnya, masyarakat Jabodetabekjur selama ini menanggung beban sosial-ekonomi akibat fragmentasi jaringan transportasi yang membuat perjalanan menjadi tidak efisien.
“Satu titik integrasi seperti Karet-Sudirman bisa menurunkan stres transportasi secara signifikan. Jika ini diterapkan secara konsisten di titik-titik lainnya, kita akan melihat perubahan lanskap urban yang lebih manusiawi,” katanya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa kebijakan integrasi seharusnya tidak berhenti pada penyambungan fisik stasiun, tetapi mencakup pembentukan ekosistem mobilitas yang memudahkan perpindahan antarmoda tanpa hambatan psikologis maupun teknis.