Jakarta.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menilai percepatan pembangunan Tol Bogor–Serpong via Parung yang menjadi bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) III akan semakin melengkapi infrastruktur transportasi terintegrasi di kawasan aglomerasi Jabodetabekjur.
Proyek ini diyakini mampu mengurai beban lalu lintas sekaligus memperkuat konektivitas antarwilayah.
Baca Juga:
Dukung Lingkungan Bersih, MARTABAT Prabowo-Gibran Puji Pembangunan TPST di Destinasi Wisata
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa pembangunan JORR III merupakan salah satu simpul strategis dalam menciptakan kawasan metropolitan yang lebih produktif.
“Tol ini menghubungkan Bogor dengan Serpong hanya dalam waktu tempuh sekitar 45 menit hingga 1 jam, jauh lebih cepat dibandingkan 2–3 jam yang selama ini dialami masyarakat. Dampaknya akan langsung terasa pada pertumbuhan ekonomi lokal, distribusi barang, dan kualitas hidup warga Jabodetabekjur,” ujarnya.
Tohom menambahkan, jaringan jalan tol ini akan menjadi urat nadi baru yang menghubungkan kawasan penyangga Jakarta dengan pusat-pusat industri, kawasan hunian, serta simpul transportasi lainnya.
Baca Juga:
Apresiasi Kartu Layanan Transjakarta untuk Golongan Tertentu, MARTABAT Prabowo-Gibran Ajak Pemda Jabodetabekjur Adopsi Program Serupa
“Pemerintah bersama BUJT harus memastikan bahwa proyek Rp 8,95 triliun ini berjalan sesuai target, karena manfaatnya akan sangat besar, termasuk mempercepat aliran investasi ke wilayah yang dilalui,” kata Tohom.
Lebih lanjut, Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa pembangunan JORR III memperlihatkan bagaimana infrastruktur bisa menjadi instrumen utama dalam menata kawasan aglomerasi.
Menurutnya, konsep aglomerasi Jabodetabekjur hanya bisa berjalan efektif jika infrastruktur transportasinya saling terhubung dan efisien.
“Dengan adanya lima interchange dan dua junction yang dibangun, ini menjadi bukti bahwa integrasi transportasi sudah diarahkan untuk menjawab kebutuhan jangka panjang masyarakat perkotaan,” jelasnya.
Tohom menegaskan, percepatan proyek tol ini sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran yang menekankan pentingnya pemerataan pembangunan.
“Kita ingin melihat bagaimana infrastruktur tidak hanya memperlancar kendaraan pribadi, tapi juga menumbuhkan klaster ekonomi baru di daerah penyangga. Ini akan membuat kawasan Jabodetabekjur lebih seimbang, tidak lagi menumpuk di Jakarta,” pungkasnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]