Jakarta.WAHANANEWS.CO - Lonjakan wisatawan ke kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) dan PIK 2 selama libur Lebaran 2025 menjadi bukti nyata bahwa sektor pariwisata memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan aglomerasi Jabodetabekjur.
Fenomena ini mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, yang menegaskan bahwa potensi pariwisata tak hanya harus direspons secara reaktif, tetapi dikelola dengan visi jangka panjang.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Tekad Pemprov Bali Jadi Destinasi Wisata Bebas Sampah Dunia
“PIK dan PIK 2 saat ini sudah menjadi ikon baru pariwisata urban. Namun yang kita butuhkan bukan sekadar perayaan sesaat tiap musim liburan, melainkan roadmap pembangunan destinasi unggulan yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Tohom, Selasa (22/4/2025).
Menurutnya, padatnya kunjungan wisatawan hingga mencapai ratusan ribu orang selama tiga hari libur Lebaran merupakan alarm sekaligus peluang.
Ia menilai pemerintah daerah dan sektor swasta harus mulai menyatukan visi dalam mengelola kawasan wisata dengan pendekatan aglomeratif, yakni mengintegrasikan potensi infrastruktur, promosi budaya lokal, dan pengendalian dampak lingkungan secara simultan.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Hinca Panjaitan Terkait Program Pengembangan 'Kawasan Kardaiba', Desak Pemerintah Pelebaran Jalan Dari Karo-Dairi-Pakpak Bharat
“Tak hanya berkaitan dengan jumlah penduduk dan kepadatan lalu lintas, Jabodetabekjur ini juga punya daya tarik yang jika dikembangkan dengan cerdas, bisa menjadi magnet ekonomi baru berbasis kreativitas dan budaya,” tegasnya.
Tohom juga mengingatkan bahwa ketimpangan pembangunan antarwilayah di kawasan aglomerasi perlu dijembatani melalui distribusi kegiatan wisata.
“Selama ini kita lihat konsentrasi wisata hanya di titik-titik tertentu. Padahal daerah-daerah penyangga seperti Bogor, Depok, hingga Cianjur memiliki daya tarik unik yang belum dikelola optimal,” lanjutnya.