Dalil “banjir kiriman” dianggap berhasil untuk menutupi perencanaan yang tidak profesional, bahasa trendnya perencanaan abal-abal dan dugaan kesepakatan terselubung yang saling menguntungkan secara pribadi antara pihak penyedia dengan Owner.
Menanggapi hal tersebut, Bidang Riset dan Data Perkumpulan Radar Pembangunan Indonesia, Natar B Nahor mengatakan bahwa, kesalahan dalam proses penggalian dapat menimbulkan genangan air pada saluran karena tidak bisa mengalir dengan baik. Saluran yang terus menerus tergenang air akan menjadi sarang nyamuk dan sumber penyakit, sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat.
Baca Juga:
Kondisi Fisik U-Ditch Perbaikan Saluran Jl. Lontar 6 Jakarta Utara Menuai Sorotan
Pemasangan saluran U Ditch tidak bisa dilakukan sembarangan, butuh perencanaan yang baik dan perhitungan yang matang agar saluran drainase yang dibangun bisa berfungsi optimal. Seharusnya pemasangan u-ditch dilakukan pada saluran dalam keadaan kering, Sedangkan pada kondisi saluran aktif dilakukan dewatering terlebih dahulu untuk menjaga agar area galian tetap kering selama proses konstruksi.
Lebih lanjut Natar mengatakan, Kinerja seharusnya diukur berdasarkan sejauh mana program dapat memberikan dampak positif dan manfaat langsung bagi masyarakat, bukan hanya seberapa banyak anggaran yang terserap.
Untuk apa serapan anggaran tinggi tapi program tidak berhasil. Ukuran keberhasilan kinerja tidak bisa dinilai dengan tingginya serapan anggaran. Tapi, diukur melalui sejauh mana efektifitas program-program bisa dijalankan dan berimplikasi langsung kepada masyarakat.
Baca Juga:
Ada Apa dengan Kinerja Inspektorat Jakarta Timur yang Tidak Mau Menerima LSM GMBI di Kantor Mereka
Kalau hanya mengejar serapan, anggaran tidak akan terkontrol. Terjadi potensi pemborosan jika fokusnya hanya pada menghabiskan anggaran tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang sebenarnya. Mengejar angka serapan tanpa kontrol yang ketat dapat membuat anggaran tidak efisien.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Adm Jakarta Timur, Abdul Rauf Gaffar saat dimintai tanggapan Kamis (16/10) apakah pekerjaan konstruksi saluran tersebut sudah sesuai dengan metode pelaksanaan, Abdul Rauf Gaffar memilih bungkam daripada transparan. Hal sama juga dilakukan oleh Kepala Seksi Pembangunan Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Adm Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri.
[Redaktur: JP Sianturi]