Jakarta.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menilai persoalan sampah di kawasan aglomerasi Jabodetabekjur sudah masuk fase darurat dan harus ditangani secara serius oleh pemerintah pusat.
Insiden truk tinja yang membuang limbah secara sembarangan di Jakarta Timur baru-baru ini disebut sebagai bukti lemahnya pengawasan.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Gubernur Banten Permak 'The Little Green Canyon' di Kawasan KEK Tanjung Lesung
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menegaskan perlunya pemerintah segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus Penanganan Sampah Aglomerasi Jabodetabekjur.
Menurutnya, jika kawasan ini ingin bertransformasi menuju kota global, maka masalah sampah tidak bisa lagi ditangani dengan cara parsial atau sektoral.
“Kasus truk tinja yang berani membuang limbah ke saluran kota di jalan protokol merupakan alarm keras. Pemerintah harus melihat ini sebagai krisis manajemen sampah. Tanpa Satgas Khusus yang lintas kementerian dan daerah, maka masalah akan terus berulang,” ujar Tohom, Minggu (17/8/2025).
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Pemerintah Masukkan Program Pengolahan Sampah dalam Rencana Pembangunan Koperasi Desa Merah Putih di 70.000 Desa
Ia mengungkapkan bahwa Jakarta dan kota-kota penyangga lain harus segera membangun standar pengelolaan limbah terpadu, termasuk sanksi yang tegas.
“Jika penegakan hukum lemah, pelaku nakal akan merasa aman. Padahal dampaknya langsung ke kesehatan publik dan lingkungan,” tambahnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menilai, pembentukan Satgas Khusus tidak hanya soal menindak pelaku pelanggaran, tetapi juga mengoordinasikan kebijakan hulu hingga hilir.
“Aglomerasi Jabodetabekjur dihuni lebih dari 30 juta jiwa. Tanpa tata kelola limbah modern dan ketat, mustahil bicara kota global. Satgas harus jadi otoritas yang bisa mengeksekusi kebijakan, bukan hanya rapat-rapat koordinasi,” jelasnya.
Lebih jauh, Tohom menggarisbawahi bahwa persoalan sampah di aglomerasi metropolitan ini harus dipandang sebagai isu strategis, sejajar dengan transportasi, perumahan, dan energi.
“Kita bicara masa depan kota global. Sampah bukan sekadar bau tidak sedap, melainkan cermin kualitas peradaban urban kita,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah mengamankan tiga truk pengangkut tinja yang kedapatan membuang limbah secara ilegal ke saluran drainase di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.
DLH menegaskan akan menjatuhkan sanksi berat, termasuk pencabutan izin usaha, sementara Satpol PP menyatakan pelaku terancam pidana tipiring.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]