JAKARTA.WAHANANEWS.CO, DKI Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meneliti rincian APBD DKI tahun 2025 untuk melakukan efisiensi anggaran.
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Jakarta, Michael Rolandi Cesnanta Brata, menyatakan bahwa pihaknya akan menghemat anggaran sebesar Rp 1,5 triliun di berbagai sektor.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Beri Pembekalan pada Calon Duta Besar RI
"Kami telah menandai anggaran yang dapat dihemat, dengan nilai mencapai Rp 1,548 triliun, yang nantinya akan dialokasikan untuk mendukung program-program yang lebih strategis, terutama yang langsung berdampak pada pelayanan publik," kata Michael di Balai Kota Jakarta, Senin (17/2/2025).
Sejumlah sektor yang menjadi fokus efisiensi itu antara lain pembatasan belanja kegiatan seremonial, kajian, percetakan, seminar, serta pengurangan belanja perjalanan dinas, dan honorarium.
Ia menjelaskan bahwa dalam proses penyisiran anggaran, pihaknya bekerja sama dengan forum Asisten Sekda DKI Jakarta untuk memastikan setiap SKPD melakukan penyesuaian anggaran yang mendalam.
Baca Juga:
Istana Sebut Ada Beberapa Kantor Pemerintah Keliru Tafsirkan Efisiensi Anggaran
"Pemprov DKI juga menyesuaikan alokasi anggaran untuk makan minum dalam berbagai kegiatan, terutama yang berkaitan dengan aktivitas lapangan, rapat, dan jamuan tamu. Langkah ini diambil untuk mengurangi pemborosan dan memastikan anggaran lebih terfokus pada tujuan utama, yakni peningkatan kualitas pelayanan publik," ujarnya.
Pengurangan biaya perjalanan dinas, kata Michael terutama yang berkaitan dengan studi banding dan perjalanan luar negeri, menjadi salah satu titik fokus efisiensi.
Kebijakan ini sejalan dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 yang mengharuskan pemangkasan anggaran di berbagai kegiatan non-urgent, guna memperkuat keberlanjutan anggaran yang lebih produktif.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap bahwa langkah efisiensi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, dengan alokasi anggaran yang lebih efektif untuk program-program pembangunan yang lebih strategis dan tepat sasaran," ungkapnya.
Sebelumnya, Michael menyebut pihaknya bakal merealokasi APBD Jakarta tahun anggaran 2025 untuk menindaklanjuti Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Menurutnya, salah satu anggaran yang akan direalokasi berasal dari anggaran perjalanan dinas. Anggaran perjalanan dinas itu akan dipangkas hingga Rp 175 miliar atau 50% pada APBD 2025.
"Belanja perjalanan dinas di kami itu tahun 2025 ada sekitar Rp350 miliar, sehingga kalau dihemat 50 persen mungkin angka penghematannya mencapai Rp 175 miliar," kata Michael saat dihubungi, Senin (27/1).
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]