WahanaNews Jakarta.co - Pengadaan proyek pemasangan benton pembatas jalan (concrete barrier) sebanyak 500 buah di Terminal Bus Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2025 diduga fiktif sebagian, sehingga berpotensi menimbulkan kerugian keuangan Pemprov DKI Jakarta.
Hal itu dikatakan Sekjen LSM Jaringan Masyarakat Anti Korupsi (JAMAK), Thomson kepada wahananews dikantornya, Jakarta, Jumat (14/3).
Baca Juga:
Kejagung RI Diminta Segera Tersangkakan Rapidin Simbolon Terkait Korupsi Dana Covid di Samosir
Berdasarkan hasil investigasi LSM JAMAK belum lama ini, Thomson menuturkan hanya terdapat 178 buah concrete barrier merk ericcon di terminal Senen, Jakarta Pusat. Sementara yang terpasang sebanyak 88 buah dan sisanya masih terparkir alias belum terpasang.
"Hasil investigasi LSM-JAMAK, jumlah concrete barrier di terminal Senen sebanyak 178 buah dan yang terpasang hanya 88 buah, lantas sisanya dimana?," ujar Thomson mempertanyakan.
Thomson juga menyoroti Kepala Unit Pengelola (UP) Terminal Angkutan Jalan, Syamsul yang dinilai tidak terbuka memberikan informasi kepada masyarakat terkait proyek pengadaan tersebut.
Baca Juga:
Dugaan Malpraktik Lelang Rehab PSBD Budi Bhakti 1 Cengkareng, Dinsos DKI Didesak Batalkan Lelang
"Kita mempertanyakan terkait hal ini kepada Kepala UP Terminal Angkutan Jalan melalui pesan WhatsApp, mirisnya, kontak malah diblokir. Hal ini semakin menguatkan dugaan adanya permainan di lingkungan UP Terminal Angkutan Jalan," ucap Thomson.
Thomson meminta Gubernur DKI Jakarta segera mengevaluasi kinerja kepala UP Terminal Angkutan Jalan, karena menurutnya, pengadaan tidak sesuai dengan program efesiensi anggaran yang mana sampai saat ini sebagian pengadaan pembatas jalan masih diparkir di terminal senen.
Dikatakan Thomson, LSM JAMAK juga telah melayangkan surat guna mempertanyakan hal tersebut. Namun, hingga kini pihak UP Terminal Angkutan Jalan belum juga memberikan Jawaban.
"Kita minta pihak unit pengelola terminal angkutan jalan terbuka dan transparan untuk segera menjawab surat yang telah kita layangkan agar permasalahan ini terang benderang," tutup Thomson.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wahananews, UP Terminal Angkutan Jalan DKI Jakarta melaksanakan pengadaan pemasangan concrete barrier tahun anggaran 2025 sebanyak 500 buah (100x60x80 CM) dengan pagu anggaran Rp826.367.500 (harga satuan Rp1.652.735) yang mana CV. Noverianto Putra Perkasa ditunjuk sebagai pelaksana.
[Redaktur: Tio]