Menurutnya, integrasi jaringan utilitas akan memperlancar koordinasi lintas wilayah, meningkatkan investasi, dan menambah daya tarik pariwisata.
“Kalau Jakarta ingin menjadi magnet investasi dan destinasi wisata kelas dunia, penataan utilitas ini bukan lagi pilihan, tetapi keharusan,” tegasnya.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Rencana Pemprov Jakarta Petakan 13 Kawasan Prioritas demi Percepatan Pembangunan Aglomerasi Jabodetabekjur
Ia pun menggarisbawahi perlunya pengelolaan berkelanjutan setelah proyek rampung.
“Jangan sampai infrastruktur yang sudah dibangun dengan biaya besar ini terbengkalai. Pemeliharaan rutin, pengawasan ketat, dan penegakan aturan bagi operator yang melanggar harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengungkapkan progres pembangunan SJUT telah mencapai 82,43%, dengan 64 operator telekomunikasi dan listrik yang sudah terhubung ke sistem bawah tanah.
Baca Juga:
Wagub Nyanyang Lobi Kemkomdigi Tuntaskan Blankspot dan Dorong Kawasan AI Nasional di Bintan
Rano menegaskan, setelah wilayah Jakarta Selatan, penataan akan dilanjutkan ke Jakarta Timur untuk menjaga estetika, kenyamanan, dan keamanan warga.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]