WahanaNews Jakarta.co - Pengosongan ruangan apotek menuai kritikan dari pasien di RSUD Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus). Pasalnya, ruangan apotek lantai 2 minggu yang lalu sudah dikosongkan, dan dipindahkan ke depan ruang rawat bersalin lantai 1 tapi sampai saat ini belum ada perbaikan.
Beredar informasi proses penunjukan pemenang masih tahapan pemilihan dengan metode e-purchasing tapi apotek buru-buru sudah dikosongkan akhirnya pelayanan terganggu.
Baca Juga:
Meski Menyimpang, Plt Dirut RSUD Kemayoran Tetap Melanjutkan Anggaran Renovasi Gedung
"Antri nih mas, nunggu obat karena ruangan apotek lantai 2 mau ada perbaikan," ucap salah seorang pasien kepada awak media (4/8/2025).
Pegiat sosial, Saut MS mengatakan renovasi gedung Kemayoran senilai Rp2,5 Miliar layak dipertanyakan. Menurutnya, program renovasi ini harus dukung untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pasien.
"Tapi semua kan ada mekanismenya, kami melihat ada keanehan manejemen RSUD Kemayoran dalam pengelolaan anggarannya. Sesuai informasi sampai saat ini masih tahap pemilihan penyedia, kenapa ruangan apotek buru-buru dikosongkan ? Kan ada mekanisme SOP mengenai renovasi gedung rsud yang bertujuan untuk memastikan proses renovasi berjalan lancar, aman dan tidak mengganggu pelayanan kesehatan," ungkap Saut MS, Kamis (14/8/2025).
Baca Juga:
Masyarakat Meminta Keterbukaan Informasi Terkait Kegiatan Pembangunan di UP PKB Ujung Menteng
Lebih lanjut dikatakan Saut MS, SOP adalah mencakup mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan dan fokus pada keselamatan pasien, petugas dan lingkungan kesehatan.
"Kita minta Inspektorat segera turun tangan untuk melakukan pemeriksaan manejemen RSUD atas dugaan adanya penyimpangan pengelolan anggaran BLUD," kata Saut MS.
Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait hal tersebut, Plt Dirut RSUD Kemayoran, Risma, memilih bungkam alias tidak menjawab.
[Redaktur: JP Sianturi]