Selanjutnya Asnawati (48), warga Blok A5, mengaku masih lancar membayar sewa Rusun Marunda. Namun dia tahu ada beberapa warga yang menunggak dengan berbagai alasan.
"Biasanya banyak yang karena ekonominya lagi susah. Yang nganggur juga ada di sini, nggak tahu dah itu bayarnya gimana. Kalau diusir nggak, dikasih kebijaksanaan, sanggup bayar berapa per bulan kalau nggak sanggup cari tempat, tapi tetap harus bayar," jelas Nurhayati.
Baca Juga:
Tunggakan Sewa Rusunawa Marunda di Cilincing Jakarta Utara Capai Rp 19,6 Miliar
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kelik Indriyanto menyebut tunggakan penghuni rumah susun (rusun) di Jakarta ada sejak 2010. Warga rusun yang paling banyak menunggak ada di Rusun Marunda, Jakarta Utara.
"Tunggakan penghuni rusunawa terhitung sejak 2010, di mana terdapat penghuni yang masuk kategori masyarakat terprogram sejak menempati rusunawa tidak melakukan pembayaran retribusi sewa rusunawa," kata Kelik melansir detikcom, Jumat (7/2).
"Untuk data penghuni rusunawa yang paling banyak melakukan penunggakan adalah di Rusunawa Marunda yaitu untuk masyarakat terprogram sebanyak 1.552 unit dengan besaran tunggakan Rp 10,8 M dan masyarakat umum sebanyak 773 unit dengan besaran tunggakan Rp 8,8 M," lanjutnya.
Baca Juga:
Warga Tolak Wacana Batas Tinggal di Rusunawa, DPRD DKI Beri Saran
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]