JAKARTA.WAHANANEWS.CO - Seminggu lebih setelah pertemuan antara RT dan LMK dengan Ketua RW 09 Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang diinisiasi Lurah Junaidi, polemik pemecatan dua sekuriti komplek itu kian memanas.
Dalam pertemuan itu, menggema agar Burhan Ketua RW 09 Rawa Buaya untuk segera dinonaktifkan.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Bantah Isu Perselingkuhan dan Siap Tempuh Jalur Hukum
Usai pertemuan, kepada media, Lurah Junaidi tetap menyarankan agar forum musyawarah RW segera digelar untuk membahas polemik ini, termasuk seruan menonaktifkan Burhan selaku Ketua RW 09 Rawa Buaya.
Tak hanya itu, berdasarkan penelurusan media ini kepada warga, Burhan Ketua RW 09 Rawa Buaya diduga selama ini juga kerap mengurusi semua pekerjaan di lingkungan RW termasuk membayarkan gaji sekuriti yang seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab oleh bendahara RW.
Dalam berita sebelumnya, Rabu (12/3), Burhan membenarkan bahwa ia sendiri yang menyerahkan langsung gaji sekuriti secara tunai, bukan bendahara RW dengan alasan kesibukan bendahara.
Baca Juga:
Titiek Puspa Jalani Operasi Pembuluh Darah Usai Pingsan Mendadak
“Ada apa ini? Apakah ada dugaan penyelewengan dana RW? Ini perlu juga diusut dan diaudit,” kata salah seorang warga yang tidak bersedia namanya disebut kepada wartawan di Kembangan, pada Sabtu (22/3/2025).
Kepada media ini, warga juga mengungkapkan sebenarnya permasalahan di RW 09 Rawa Buaya ini sudah lama terjadi.
Sewaktu Burhan menjabat di periode pertama, beberapa ketua RT pada 2020 lalu juga sudah pernah melaporkan hingga menandatangani surat mosi tidak percaya kepada Burhan kepada Lurah Rawa Buaya.