PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat kenaikankenaikan konsumsi listrik sebesar 6,4 persen sampai dengan Maret 2022 (YoY).
Hal ini merupakan sinyal positif kebangkitan ekonomi yang ditandai dengan menggeliatnya sektor bisnis.
Baca Juga:
Heboh Dollar AS ‘Anjlok’ Jadi Rp8.170 di Google, Ini Klarifikasi Google dan BI
General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan mengatakan, kenaikan konsumsi listrik tersebut terdiri dari kenaikan pemakaian listrik sektor bisnis di Jakarta sebesar 8,7 persen sejak Januari sampai Maret 2022 atau sebesar 2.758 Giga Watt hour (GWh).
"Konsumsi listrik untuk bisnis ini sudah mulai naik, bisa jadi karena banyak perkantoran yang mulai menerapkan Work From Office kembali, event offline mulai digelar, okupansi hotel yang meningkat, serta kegiatan di pusat perbelanjaan yang mulai banyak," kata Doddy, Selasa (26/4/2022).
Menurut Doddy, meskipun jumlah pelanggan listrik di sektor bisnis ini hanya 6,08 persen dari total 4,9 juta pelanggan di PLN UID Jakarta Raya, tetapi konsumsi listriknya 33,3 perden dari total konsumsi listrik Jakarta yang mencapai 8,2 TWh.
Baca Juga:
Bantah Terima Suap Rp400 Juta, Kapolres Jaksel: Saya Tolak dan Kasus Tetap Jalan
"Ini merupakan konsumsi listrik tertinggi sejak diumumkan Pandemi Covid-19 pada Maret tahun 2020," ujarnya.
Kenaikan pemakaian listrik yang signifikan di Jakarta dan sekitarnya terdapat pada sektor sosial sebesar 16,2 persen sampai dengan Maret dibandingkan tahun lalu (YoY).
Konsumen sektor sosial diantaranya sekolah, universitas, atau lembaga pendidikan swasta, rumah ibadah, panti sosial, asrama pelajar, pusat pendidikan keagamaan (pesantren), museum milik Pemda, rumah sakit, dll.