WahanaNews-Jakarta | Sungai yang membelah wilayah perkotaan tak ubahnya tempat sampah bagi sebagian warga. Tak terkecuali Ciliwung. Sungai yang membentang sepanjang 119 kilometer ini terancam oleh limbah domestic dan industri.
Usman Firdaus (52) warga bantaran Ciliwung ini mengakui, perubahan keadaan sungai tempatnya bermain di masa kecil dari masa ke masa semakin memilukan.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
"Dulu kita masih kecil kita nyebur-nyebur saja di kali enak gitu kan, ngambil ikan segala macam. Kok sudah besar justru kita tidak bisa menikmati? Karena memang banyak perubahan," ujar Usman dalam program Sosok.
Hingga pada suatu masa, hati Usman tergerak akibat memburuknya kondisi Ciliwung.
Langkah pertama yang dilakukan lulusan S1 Manajemen Informasi STMIK Kuwera Jakarta ini adalah membentuk komunitas yang fokus pada kebersihan sungai Ciliwung. Komunitas itu bernama Mat Peci.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Mat Peci adalah singkatan dari Masyarakat Peduli Ciliwung. Berdiri pada 2009, komunitas ini mengajak warga setempat untuk bekerjasama membersihkan berbagai jenis sampah yang menghambat aliran sungai, Bukan hanya itu, Mat Peci juga memberikan edukasi bagi siapapun untuk tidak membuang sampah di sungai.
"Kita sebenarnya ingin kembali kepada kearifan lokal yaitu kembali lagi pada peradaban masyarakat yang dimulai dari sungai. Jadi kita coba bagaimana sungai ini kembali menjadi salah satu kebutuhan kita. Terutama dalam menjaga kualitas airnya," ungkap Usman.
Usman Firdaus mengaku sempat bekerja sebagai tim IT di sebuah perusahaan swasta. Namun, ia harus memilih mundur tatkala mimpinya untuk membersihkan Ciliwung kian membesar. Bagi Usman, ada yang lebih penting daripada mengutamakan kepentingan pribadinya.