Menurut Ivanno, terdapat beberapa poin yang mendasari tuntutan membubarkan Menwa.
Pertama, jelas dia, kegiatan yang digelar Menwa kerap menimbulkan korban jiwa, termasuk kegiatan Diksar Menwa Universitas Sebelas Maret (UNS).
Baca Juga:
Marc Marquez Absen di MotoGP Australia dan Malaysia Usai Cedera Bahu di Mandalika
"Bahkan ternyata kasus di UPN ini terjadi sebelum ada di UNS. Karena adanya pihak rektorat dan Menwa bungkam, akhirnya kita baru bisa melakukan aksi ini sekarang," ujar dia.
Selain itu, Ivanno menyebut kegiatan Menwa sudah tidak relevan dengan nilai-nilai reformasi dan hak mahasiswa yang selama ini diperjuangkan.
"Kita ingin menghapuskan doktrin dan dogma militer dari lingkungan kampus," tutur Ivanno.
Baca Juga:
Anggota DPRD DKI Ade Suherman Ingatkan Efisiensi Anggaran Jangan Kurangi Pelayanan Transportasi
Wakil Rektor Sebut Tak Beri Izin Pembaretan Menwa
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Ria Maria Theresa, menegaskan, kegiatan pembaretan Menwa yang menewaskan seorang mahasiswi itu tidak memiliki izin.