Jakarta.WahanaNews.co, DKI Jakarta - Fraksi Gerindra DKI menilai bahwa waktu kampanye yang singkat menjadi faktor yang mempengaruhi suara dalam pemilihan legislatif (pileg) dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Faktornya banyak ya, waktu kampanye yang singkat mungkin," kata Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Rany Mauliani kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Baca Juga:
Jumlah TPS Untuk Pilgub 2024, KPU DKI Sebut Ada Perubahan Maksimal 600 Pemilih
Rany menjelaskan, perolehan kursi pada Pileg Pemilu 2024 sebanyak 14 kursi atau turun dari Pileg 2019 sebanyak 19 kursi adalah buah dari pilihan masyarakat.
Terlebih, pihaknya saat masa kampanye lebih berfokus pada pemilihan presiden (Pilpres) sehingga hal ini bisa menjadi pembelajaran ke depannya.
"Alhamdulillah kita sudah bisa mengantarkan bapak Prabowo untuk menang di DKI Jakarta meskipun menang tipis," ujarnya.
Baca Juga:
Jelang Pilgub 2024, KPU DKI Jakarta Petakan TPS dan Luncurkan Tahapan
Kini, pihaknya belum melakukan evaluasi, namun masih fokus berkonsentrasi dalam pemungutan suara sampai penetapan yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Selain itu, dia juga tidak menampik akan melakukan koalisi dengan fraksi lainnya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) mendatang.
Dia berharap pada Pilkada 2024 bisa berjalan secara lancar tanpa adanya kubu yang memecahkan.
"Kecuali kalau nanti di pilkada ini ada perubahan koalisi sah-sah aja, karena ada perhitungan, kepentingan dan kebutuhan yang sama," ujarnya.
Berdasarkan data di akun Instagram resmi KPU DKI (@kpu_dki) di Jakarta, PKS menduduki posisi tertinggi dengan perolehan sebanyak 1.012.028 suara atau 16,68 persen.
Disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) sebanyak 850.174 suara atau 14,01 persen.
Kemudian, Partai Gerindra sebanyak 728.297 suara atau 12 persen. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebanyak 545.235 suara atau 8,99 persen. Partai Golongan Karya dengan 517.819 suara atau 8,53 persen.
Hasil rekapitulasi penggunaan hak suara di Provinsi DKI Jakarta adalah sebanyak 6.558.734 pemilih dengan rincian laki-laki 3.147.199 orang, perempuan 3.411.535 orang dan pemilih disabilitas sebanyak 24.981 orang.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]