“Jadi tanya dulu dapur MUI itu bagaimana, karena enggak ada hubungannya (dana hibah dengan pembentukan tim siber).”
Munahar pun menuturkan jika disebut pembentukan tim siber karena dana hibah dari Pemprov DKI, maka harusnya pasukan siber itu sudah ada.
Mengingat, dana hibah dari Pemprov DKI untuk MUI sudah ada sebelum Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur.
Baca Juga:
Drone Penuh Bahan Peledak Gagal Hantam Bandara Arbil, Perang Bayangan Iran-AS Kian Dekat
“Dana hibah itu ada sejak dulu dan dana hibah itu dipergunakan untuk operasional dan pelaksanaan program kerja MUI dari tingkat provinsi, tingkat kota, sampai tingkat kecamatan, bahkan nantinya ke kelurahan,” ujar Munahar.
“Orang yang tidak mengerti, menghubung-hubungkan antara persiapan membentuk tim yang akan kami siapkan ini dengan dana hibah. Itu orang yang tidak mengerti urusan MUI.”
Sebagai informasi, sambung Munahar, rencana pembentukan pasukan siber melawan hoaks hingga kini masih diproses oleh Komisi Infokom MUI DKI Jakarta.
Baca Juga:
KPK Geledah Titik Baru di Sumut, Buru Bukti Tambahan Proyek Jalan Bermasalah
Munahar memastikan, pembentukan pasukan siber melawan hoaks bukan dilakukan untuk tujuan politik.
Tetapi, untuk mencegah umat beragama terpecah-belah karena adanya informasi yang tidak jelas kebenarannya dan meresahkan masyarakat. [non]