Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa LRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau Grade of Automation (GoA) Level 3.
Dengan teknologi itu, memungkinkan kereta dioperasikan tanpa masinis dan mengatur jarak antar kereta menjadi lebih dekat dengan tetap konstan menjaga jarak aman.
Baca Juga:
Terkait Kasus Korupsi Tol MBZ, Kejagung Periksa Mantan Dirjen Perhubungan Darat
LRT Jabodebek sendiri, lanjutnya, merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 60 persen, termasuk kereta apinya yang dibuat oleh PT INKA.
Adapun, serangkaian pengujian telah dilakukan sejak 2022 dan semakin intensif pada Mei 2023. Pada 22 Juni 2023 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menhub Budi Karya Sumadi telah menjajal LRT Jabodebek dari Stasiun Dukuh Atas menuju ke Stasiun Halim dan selanjutnya menjajal kereta cepat.
Direncanakan, uji coba terbatas (trial operation) LRT Jabodebek akan dilakukan pada 12 Juli hingga Agustus 2023 dan ditargetkan sudah beroperasi secara komersial pada 18 Agustus 2023.
Baca Juga:
PT Jakarta Propertindo Siap Uji Coba Jalur LRT Jakarta Fase 1B
Saat ini, Kemenhub bersama operator LRT Jabodebek juga tengah mempersiapkan skema pelaksanaan uji coba terbatas, yaitu terkait waktu operasi/berapa trip dalam sehari, kapasitas maksimal penumpang, rute perjalanan, dan lain sebagainya.
"Kami terus berkoordinasi intensif dengan operator LRT, konsultan pengawas, dan pihak terkait lainnya untuk mempersiapkannya dengan matang sehingga pada saat uji coba nanti dapat berjalan dengan mulus tanpa hambatan sampai nantinya beroperasi secara komersial," pungkas Adita.[mga]