Mereka diajarkan membuat e-poster dan video edukatif yang kemudian dipublikasikan di media sosial untuk memperluas jangkauan informasi kesehatan.
Menurut Jessica Nathania, salah satu mahasiswa UMB Jakarta yang turut terlibat, pelatihan tersebut tidak hanya meningkatkan kemampuan digital para kader, tetapi juga menjadikan informasi kesehatan lebih menarik dan mudah dipahami.
Baca Juga:
Kemkomdigi Pastikan Keamanan Data Jadi Pilar Utama Digitalisasi Perlindungan Sosial
“Kami ingin masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga tertarik untuk terus mengikuti edukasi yang diberikan oleh Posyandu,” jelasnya.
Diketahui, giat program tersebut didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dan diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan berbasis teknologi bagi Posyandu lain di Indonesia.
Melalui implementasi digitalisasi dan peningkatan kapasitas kader, Posyandu Cemara kini lebih siap memberikan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan, efisien, dan sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga:
Baru 10% yang Dipakai, RI Punya Sumber Panas Bumi Top 2 Dunia
Inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi posyandu lain untuk bertransformasi secara digital dalam meningkatkan kualitas layanan dan kesejahteraan masyarakat.
[Redaktur: Mega Puspita]