Kerja sama lintas daerah mulai dari Bogor, Depok, Bekasi hingga Cianjur sangat penting, sebab aliran sungai tidak mengenal batas administratif.
“Kawasan aglomerasi adalah satu ekosistem. Jika hulunya bermasalah, maka hilirnya akan selalu menanggung dampak,” jelasnya.
Baca Juga:
Sepanjang Oktober 2025 Tidak Ada Potensi Banjir Rob di Jakarta
Ia pun mengingatkan, keberhasilan proyek normalisasi bergantung pada konsistensi politik dan dukungan publik.
“Kalau bicara banjir, ini menyangkut kepentingan jutaan warga. Jangan biarkan kepentingan segelintir pihak menghambat normalisasi,” tegas Tohom.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan bahwa Sungai Ciliwung menjadi penyumbang terbesar banjir di ibu kota, dengan kontribusi mencapai 40 persen.
Baca Juga:
PLN UP3 Indramayu Ingatkan Warga Waspada Bahaya Listrik Saat Banjir Melanda
Ia menegaskan normalisasi Ciliwung menjadi prioritas utama Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan banjir jangka menengah.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]