Jakarta.WahanaNews.co, Jakarta Utara - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa Stasiun Pompa Air Ancol Sentiong dapat membantu mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir rob di wilayah pantai utara Jakarta.
"Stasiun Pompa Air Ancol Sentiong merupakan terbesar karena terdapat lima pompa, di mana setiap pompa memiliki kapasitas 10 m3/detik, jadi artinya sangat membantu jika terjadi banjir rob di pantai utara, utamanya di Ancol dan tujuh kecamatan yang terdampak secara langsung," ujar AHY di Muara Baru, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Baca Juga:
Ancol Dipadati 88 Ribu Orang Liburan di Hari Kedua Libur Lebaran 2024
Menurut dia, Stasiun Pompa Air Ancol Sentiong telah dimanfaatkan dengan baik dan melindungi wilayah pantai utara Jakarta.
"Oleh karena itu sejak tahun lalu bisa digunakan dengan baik, dan mudah-mudahan ke depan kota lebih aman lagi dari kemungkinan bahaya banjir, terutama bagi tujuh kecamatan yang terdampak di sekitar Kali Sentiong dan Ancol," katanya.
Stasiun Pompa Ancol Sentiong memiliki kapasitas 50 ribu liter per detik dan memiliki luas layan atau catchment area mencapai kurang lebih 2.500 Hektare (Ha) dan mampu mengurangi area banjir di sekitarnya seluas kurang lebih 879 Ha.
Baca Juga:
Polsek Pademangan Jakarta Utara Tingkatkan Pengamanan Ancol Saat Libur Lebaran 2024
Stasiun Pompa Ancol Sentiong memiliki lima Pompa yang akan beroperasi dengan kapasitas setiap pompanya yakni 10 m3/detik dan melayani tujuh kecamatan mulai dari Kecamatan Pademangan, kemudian Kecamatan Kemayoran, Kecamatan Johar Baru, Kecamatan Senen, Kecamatan Matraman, Kecamatan Tanjung Priok, dan Kecamatan Cempaka Putih.
Selain itu, Stasiun Pompa Ancol Sentiong mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Stasiun Pompa Banjir dengan Total Kapasitas Terbesar di Indonesia.
Stasiun Pompa Ancol Sentiong ini merupakan pembangunan yang berkesinambungan dengan berbagai pengelolaan banjir dari hulu hingga hilir untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]