Jakarta.WahanaNews.co, Jakarta Pusat - Salah satu ancaman serius yang mengintai masa depan generasi muda saat ini adalah narkoba. Benda kecil ini mampu menghantui pikiran berbagai kalangan, khususnya kalangan muda yang tengah mengalami fase perkembangan dan mencari jati diri.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) terus melakukan berbagai upaya pengendalian sosial, berupa tindakan preventif dan represif di lingkungan masyarakat, demi memerangi kasus penyalahgunaan narkoba sekaligus mewujudkan wilayah yang bersinar menuju Generasi Emas 2045.
Baca Juga:
Pasangan Suami Istri di Mukomuko Ditangkap karena Diduga Edarkan Narkoba Sabu
Pemerintah Kota Jakarta Pusat terus memperkuat upaya penggunaan dan pengenderan narkoba melalui koordinasi kewilayahan dalam forum koordinasi pimpinan di tingkat kota (forkompiko).
Dalam forkompiko tersebut, kasus penemuan penyalahgunaan narkoba diinput melalui Polres Metro Jakarta Pusat, yang kemudian dikomunikasikan dan dibahas terkait potensi kerawanan yang muncul bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat dan para pemangku kepentingan terkait.
Langkah preventif yang terus diperkuat oleh Pemkot Jakarta Pusat adalah melakukan intervensi, berupa sosialisasi kepada kelompok sasaran, seperti sekolah, tempat kerja, rumah, dan lingkungan masyarakat bersama dengan lembaga kemasyarakatan di tingkat RT, RW, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) atau kelompok dasawisma, maupun karang taruna.
Baca Juga:
Berulah Lagi, Residivis Narkoba Ditangkap Polisi
Menciptakan lingkungan yang bebas narkoba, tentu menjadi salah satu poin penting dalam pemberdayaan masyarakat. Pemkot Jakarta Pusat juga terus menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi massa yang bergerak di bidang penanggulangan narkoba, seperti Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat).
Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat juga berupaya menutup potensi celah-celah yang bisa dijadikan peluang untuk mengembangkan peredaran narkoba, dengan memperbanyak aktivitas dan meningkatkan pengawasan.
Pemerintah daerah mengajak semua pihak untuk tidak cuek pada kondisi lingkungan, sehingga bisa bisa persempit ruang gerak para bandar dan pengedar narkoba. Karena peran masyarakat yang semakin aktif dalam memantau lingkungannya dapat menjadi hambatan bagi mereka untuk bergerak mengedarkan, termasuk mereka yang memiliki kehendak untuk menggunakan.