Dalam melakukan pengawasan, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat bekerja sama dengan pihak sekolah dalam memperkuat kapasitas lembaga kemasyarakatan, seperti melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba hingga pengawasan aktivitas anak di luar sekolah.
Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat juga menggencarkan sosialisasi pola asuh anak (parenting) agar orang tua lebih peduli dalam menggali informasi keseharian anak melalui komunikasi yang lebih intens dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga.
Baca Juga:
Pasangan Suami Istri di Mukomuko Ditangkap karena Diduga Edarkan Narkoba Sabu
Sikap orang tua di dalam keluarga menjadi peran penting dalam menciptakan keyakinan tentang penggunaan narkoba. Lalu, waktu luang bersantai bersama keluarga, belajar, ataupun berolahraga bersama dapat memberikan pengaruh positif.
Melalui kegiatan ini maka, pihak yang berwenang dalam penanggulangan narkoba, seperti BNN RI harus lebih massif dalam menjelaskan pesan anti narkoba melalui social media berupa poster/video. Di samping itu, kampanye anti narkoba dapat dilakukan melalui seminar ke sekolah-sekolah agar pelajar semakin paham tentang bahaya narkoba.
Bergerak bersama
Baca Juga:
Berulah Lagi, Residivis Narkoba Ditangkap Polisi
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Iverson Manossoh menegaskan tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah penyalahgunaan narkoba dengan seorang diri atau dalam pola penanganan yang kecil.
Untuk menanggulangi peredaran narkoba, khususnya Jakarta Pusat, perlu dilakukan gerakan keroyok bersama kolaborasi para pemangku kepentingan dan komitmen yang kuat dalam menyatukan strategi-strategi penanganan.
Aparat kepolisian melakukan berbagai pendekatan untuk penanggulangan narkoba dengan kekuatan lunak, mengedepankan kegiatan edukasi, pendidikan, dan sosialisasi yang menggandeng potensi-potensi masyarakat dalam menghadirkan program di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial.