WahanaNews-Jakarta | Puncak kasus Covid-19 varian Omicron diprediksi bakal terjadi pada pertengahan Februari sampai awal Maret 2022. Potensi kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi di DKI Jakarta.
"Kami memprediksi bahwa peningkatan kasus berpotensi akan naik lebih tinggi di Provinsi DKI Jakarta bila kita semua tidak berhati-hati," ujarMenko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers, Minggu (16/1).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Luhut mengingatkan, kenaikan kasus positif Covid-19 harian sudah mencapai angka 1.000 pada Sabtu (15/1). Hari ini, kasus harian bertambah mencapai 855 kasus.
Meski tidak mendetailkan angkanya, Luhut memaparkan, kasus varian Omicron dari transmisi lokal sudah lebih tinggi daripada yang bersumber perjalanan luar negeri. Kasus Omicron ini didominasi di wilayah Jawa-Bali, terutama DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Dari data tersebut, kasus transmisi lokal sudah lebih tinggi dari kasus transmisi yang disebabkan oleh PPLN. Kasus didominasi oleh wilayah Jawa-Bali terutama provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya," jelas Luhut.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Kenaikan kasus tersebut juga terlihat di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Akibat didorong dari kasus yang masuk dalam wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Meski kasus penyebaran varian Omicron tinggi, Luhut bilang ada laporan kematian karena varian ini.
"Meskipun terjadi peningkatan kasus cukup signifikan, namun sampai hari ini belum ada angka kematian akibat Omicron," jelas Luhut. [non]