Jakarta.WahanaNews.co, Jakarta Utara - Pemerintah Kota Jakarta Utara menggiatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Salah satu upaya yang dilakukan secara berjenjang adalah gerakan 3M Plus di tujuh tatanan yang ada secara berkelanjutan," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).
Baca Juga:
Anggota DPRD Kotawaringin Timur Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Tentang DBD
Menurut dia dalam pengendalian nyamuk penyebar DBD ada beberapa hal yang menjadi sasaran mulai dari mencegah nyamuk berkembang biak dengan memberantas sarang nyamuk, misalnya menutup tempat perkembangbiakan nyamuk.
Kemudian membersihkan barang-barang bekas, membuang sampah pada tempatnya,tidak menggantung pakaian dan lainnya.
Selanjutnya mencegah perkembangan telur nyamuk menjadi dewasa dengan menguras tempat-tempat air, memberikan abate atau zat yang mampu membunuh telur nyamuk.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Padang Gencarkan Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Antisipasi DBD
Setelah itu mengurangi populasi nyamuk dewasa dengan melakukan pengasapan atau foging.
Ia menjelaskan kegiatan pengasapan ini dilakukan jika suatu daerah di temukan penderita DBD dan ketika dilakukan pemeriksaan di sekitarnya ditemukan jentik atau orang yang bergejala sama.
Menurut dia tindakan pengasapan ini dilakukan sebagai respons cepat untuk menurunkan populasi nyamuk dewasa di sekitarnya.
Namun, pengasapan tidak mampu mencegah perkembangan telur atau jentik nyamuk dan harganya cukup mahal.
Menurut dia pengasapan Ini harus disertai dengan pemberantasan sarang nyamuk 3M plus dan tidak dilakukan sembarangan karena nyamuk bisa kebal terhadap zat yang disemprotkan saat pengasapan.
Selain itu, lanjutnya upaya pencegahan tidak tergantung pada situasi jumlah kasus DBD yang terjadi di daerah setempat tapi lebih mengoptimalkan partisipasi masyarakat di lintas sektor untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Kami menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dengan program PSN secara berkelanjutan,” kata dia.
Ia mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga 15 April 2024, Kota Jakarta Utara secara kumulatif kasus menempati posisi keempat dari enam daerah yang ada di provinsi tersebut.
Total ada 531 kasus demam berdarah yang terjadi di Jakarta Utara dengan jumlah kasus baru di populasi dan periode waktu tertentu (incident rate) di angka 28,5 atau angka kejadian kasus DBD 29 orang per 100.000 jumlah penduduk di Jakarta Utara.
Ia mengatakan peningkatan kasus terbanyak terjadi di Minggu ke-13 pada 2024 dengan 91 kasus dan peningkatan mulai terjadi di Minggu ketujuh tahun ini.
“Saat ini memang terjadi penurunan kasus tapi tidak mengendorkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk,” kata dia.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]