Pada aksi peralihan menuju dominasi penggunaan transportasi publik, Pemprov DKI Jakarta mengoptimalkan integrasi stasiun dengan moda transportasi publik lainnya, perluasan jaringan pelayanan MRT Fase 2, 3 dan 4, LRT fase Velodrome-Manggarai dan Bus Rapid Transit, serta pengembangan kawasan berbasis transit (TOD).
Dalam mengimplementasikan aksi kelima terkait pengarusutamaan pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor, Pemprov DKI terus melakukan pengembangan revitalisasi trotoar dan menerapkan kawasan rendah emisi (Low Emission Zone).
Baca Juga:
Tingginya Biaya Sekolah Negeri, Wakil Ketua DPRD Jabar Surati Pj Gubernur
Dari sisi pencemaran lingkungan, setiap industri diinstruksikan harus ramah lingkungan. Pj. Gubernur Heru pun optimistis akan membangun dan memperbaiki taman serta Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang sudah ada.
Pemprov DKI Jakarta membangun dan mengembangkan RPTRA di berbagai wilayah. Saat ini sudah mencapai 324 RPTRA pada 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi. RPTRA dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung perkembangan anak, kenyamanan orangtua, serta tempat berinteraksi seluruh warga dari berbagai kalangan.
"DKI tentunya sudah dengan konsep itu, dengan membangun taman-taman. Selama tiga bulan saya memimpin DKI Jakarta, sudah menambah taman di 235 titik. Tanpa biaya, kerja sama dengan Pak Camat dan Lurah. Syaratnya simpel, dari lokasi yang kurang terawat, menjadi bagus dan rapi. Ditambah dengan taman-taman yang lain yang sudah dibangun dengan para pendahulu kita," ungkapnya.
Baca Juga:
Wali Kota Jakarta Pusat Dampingi Pj Gubernur Tinjau Posko Pengungsi Kebakaran Kebon Kosong
Untuk persoalan pengelolaan sampah, Pj Gubernur Heru mendorong penggunaan metode Waste to Energy. Cara itu merupakan salah satu solusi di mana sampah akan diolah menjadi refused derived fuel (RDF) atau solid recovered fuel (SRF) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pencampur/cofiring batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
“Untuk itu, melalui kesempatan yang baik ini, saya men-challenge kita semua, khususnya para alumni ITS yang notabene termasuk salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, untuk dapat bersama-sama mengeskalasi implementasi pembangunan rendah karbon. Selain itu, pengembangan energi baru terbarukan menjadi lebih efektif, tepat guna dan terjangkau,” pungkasnya.[mga]