WahanaNews-Jakarta | DPP Projo menyatakan demonstrasi mahasiswa yang berujung penganiayaan berat telah mengungkap permainan politik kotor, yang bertujuan untuk mendiskreditkan Presiden Joko Widodo.
Sekjen Projo Handoko, mengatakan unjuk rasa yang dipicu kegagakan sejumlah menteri Kabinet Jokowi tersebut justru berbalik menunjukkan persekongkolan aktor-aktor politik.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
"Mereka mencoba membuat masalah baru dengan menganiaya Ade Armando. Isu masa jabatan presiden dan kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat dicoba untuk ditambah dengan kasus kekerasan," kata Handoko dalam siaran pers DPP Projo beberapa waktu lalu.
Handoko meminta penegak hukum jangan hanya memburu pelaku pengeroyokan pada Senin yang lalu.
Tapi harus sampai kepada aktor di balik upaya sistematis untuk memanaskan situasi.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Jika penegak hukum kurang tanggap, kasus tersebut justru akan menjadi pemantik masalah baru.
Projo meminta Presiden Jokowi segera menyelesaikan masalah politik berkedok demonstrasi mahasiswa.
Pihaknya berharap sejumlah menteri yang menjadi biang kerok harus dievaluasi.
Ia mengatakan, Jangan sampai Presiden menjadi sasaran berikutnya dari skenario politik menjelang Pemilu 2024 itu.
"Harus diwaspadai, para pemain politik itu akan menyasar Presiden Jokowi menggunakan pintu masuk aksi massa dan kegagalan sejumlah menteri," kata Handoko.
Projo juga meminta masyarakat tidak terpancing permainan kotor aktor di balik aksi kekerasan.
Pemulihan ekonomi dan kondisi sosial di masa pandemi Covid-19 yang sedang dilakukan pemerintah jauh lebih penting daripada skenario politik jangka pendek yang tidak jelas tujuannya. [non]