Jakarta.WAHANANEWS.CO - MARTABAT Prabowo-Gibran menyampaikan apresiasi terhadap langkah strategis pemerintah dalam membuka pintu kerja sama internasional untuk pembangunan Giant Sea Wall (GSW), proyek raksasa pengamanan pantai utara Jawa yang mencakup kawasan aglomerasi Jabodetabekjur.
Kolaborasi dengan China, Korea Selatan, serta kelanjutan komitmen Belanda dinilai menjadi batu loncatan penting menuju kesiapan Indonesia menjadi kota global berbasis ketahanan iklim.
Baca Juga:
Pembukaan Dojo KKI Tunas Si'mbisa Dairi, Danki C Yonif 125/Smb: Karate Membentuk Karakter dan Mental Juang
Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menyambut baik terbukanya kemitraan lintas negara dalam proyek strategis ini.
Ia menilai GSW bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi simbol kesiapan Indonesia menghadapi tantangan lingkungan perkotaan abad ke-21.
“Proyek ini bukan hanya menyelamatkan garis pantai dari ancaman rob dan kenaikan air laut, tetapi juga menciptakan fondasi bagi metropolitan baru yang berkelas dunia,” ujar Tohom.
Baca Juga:
Menuju Indonesia 2045, Ditjen Gatrik ESDM Perketat Evaluasi Lembaga Sertifikasi
“Dengan pendekatan teknokratik yang kuat dan mitra internasional yang kredibel, ini menjadi bentuk keberanian Indonesia memosisikan dirinya di peta pembangunan global.”
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch menyebut pentingnya memastikan bahwa proyek ini tetap berpihak pada masyarakat pesisir.
Ia mendorong agar studi kelayakan dan DED yang sedang disusun tidak hanya berorientasi pada aspek teknis, tetapi juga mengintegrasikan kebijakan perlindungan sosial, relokasi adil, dan partisipasi publik.