Yang pertama yakni, wisudawan telah berhasil menuntaskan pendidikan di tengah kompetisi yang ketat. Dan kedua, mereka telah mendapatkan restu untuk memasuki dunia kerja yang penuh tantangan.
Rektor juga menekankan pentingnya menjadi "independent learner", yakni pembelajar mandiri yang terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi dinamika dunia.
Baca Juga:
11.000 Buruh Sritex di PHK, Noel: Jangan Sampai Perusahaan yang Masih Bisa Bangkit, Diputus Pailit
“Apa pun pilihan kalian besok, bekerja, atau membuka usaha berbekalkan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang kalian peroleh, kalian harus tetap sanggup menjadi seseorang independent learner atau kalian harus ambil inisiatif untuk terus belajar, karena dunia penuh dengan dinamika, dan perjalanan hidup tidak linear perjalanannya,” jelasnya.
Ia pun menyoroti bahwa tantangan seperti FOMO (Fear of Missing Out), YOLO (You Only Live Once), tantangan menjadi jujur, memiliki integritas, atau tantangan lainnya perlu dihadapi dengan keberanian dan ketabahan.
“Di balik tantangan itu mungkin kalian akan mengalami rasa takut, seperti bisa tidak saya? Malu tidak saya? Kesemuanya itu membutuhkan courage atau keberanian dan ketabahan,” pungkasnya.
Baca Juga:
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bersama Universitas Satya Negara Indonesia Gelar Uji Emisi dan Seminar Edukatif
Adapun acara Wisuda ke-28 USNI kali ini, turut mengundang dua pembicara inspiratif, Cania Citta yang merupakan pendiri Malaka Project, dan Melati Tedja yang merupakan Putri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2024.
Keduanya berbagi pengalaman tentang pentingnya keterampilan, kreativitas, dan integritas dalam menciptakan dampak positif di masyarakat.
Di akhir acara, Rektor USNI menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua dan
civitas akademika yang telah mendukung para wisudawan. Acara ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi wisudawan untuk mengejar impian dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.