Begitu kasus pertama Covid-19 merebak pada Maret 2020 di Depok, wilayah yang sama dengan warung bubur ayam mereka, Joni-Inna menerima surat larangan berjualan hingga pandemi berakhir.
Praktis selama tiga tahun masa pandemi, kehidupan mereka kembali kembang kempis. Kalau pun mereka bisa bertahan karena mereka mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Baca Juga:
Dimulai, Begini Cara Pemilihan Paus pada Konklav 7 Mei 2025
“Mata pencaharian kami adalah jualan, tapi bagaimana bisa jualan kita tidak bisa pergi kemana-mana,” ujar mereka mengenang masa-masa sulit itu.
Di sinilah blessing indisguise itu terjadi. Berkat semangat Joni yang positif, mau bekerja dan berpikir keras, pada suatu titik ketika tidak memiliki apa-apa sementara kebutuhan keluarga terus menuntut untuk dipenuhi, Joni mendapati 2 kg daging di kulkas.
“Entah bagaimana tercetus ide untuk membuat bakso sendiri.
Baca Juga:
Aksi Pengabdian Pamungkas Paus Fransiskus: Sumbangan Miliaran Rupiah untuk Penjara Remaja Roma
“Saya bukan tukang bakso, tapi kata orang-orang yang beli bakso saya enak,” ucapnya tersenyum.
Akhirnya Joni memproduksi paket bakso dengan bumbunya. Sementara Inna yang bertugas menjual. “Kebetulan saya masih memiliki hubungan baik dengan para tamu hotel dulu dan saya tawarkan kepada mereka,” katanya.
Diawali dengan getok tular, pembeli bakso Joni-Inna makin banyak sampai sekarang bahkan banyak juga yang menjadi reseller. Agar bonafide, Joni pun memberikan merek pada baksonya.