“Untuk nama, kami sepakat memakai nama ibu mertua, karena namanya Tuti biar keren ditulis dengan ejaan TuTea. Merek ini sudah saya daftarkan ke HAKI saat ada program pendaftaran HAKI gratis dari Pemda,” beber Joni.
Kembali ke GBK. Joni mengungkapkan bahwa selain berjualan paket bakso, dirinya bersama Inna tentu saja, tetap berjualan minuman teh dengan merek TuTea tadi, termasuk di seputaran GBK.
Baca Juga:
Dimulai, Begini Cara Pemilihan Paus pada Konklav 7 Mei 2025
“Selama ini berjualan dengan sewa booth Rp4-5 juta lebih sering gak ketutup karena mentok cuma dapat sejuta kadang gak sampai. Nah, saat acara Paus Fransiskus itu lah yang luar biasa, benar-benar gak menyangka,” kata Inna.
Joni dan Inna berjualan aneka minuman dari es teh manis hingga berbagai minuman kekinian seperti rasa taro, jeruk Belgia, Thaitea, dengan toping jeli, mangga, dan sebagainya dengan range harga 10-20 ribu per gelas. Di samping minum racikan sendiri, mereka juga menyediakan air mineral dalam botol.
Menurut Joni, semua penjual pada acara Misa Kudus bersama Paus Fransiskus mendapatkan berkah diserbu pembeli. Hanya saja dirinya tidak sempat saling berbicara dengan sesama penjual soal omzet mereka.
Baca Juga:
Aksi Pengabdian Pamungkas Paus Fransiskus: Sumbangan Miliaran Rupiah untuk Penjara Remaja Roma
“Tidak ada waktu karena saya cuma berdua dengan istri tidak berhenti melayani pembeli sampai keteteran. Kami gak pernah jualan dengan pembeli seramai itu. Biasanya kami bisa santai-santai, ini jam 11-an masih tidur tiba-tiba diketuk pembeli,” ucap Inna.
Satu hal yang mereka kagumi dengan massa yang sedemikian banyaknya namun rapi, tertib, aman.
“Hebat banget meski sangat haus mereka mau antri dengan tertib, rapi, tidak berdesak-desakan. Mereka pun sabar ketika kami berdua tampak kewalahan hingga mungkin kelamaan meraciknya, mereka tidak marah-marah,” papar Inna.